TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Mochammad Yana Aditya mengatakan pihaknya menggandeng sejumlah klinik untuk memeriksa kesehatan sopir agar mereka bertugas dalam kondisi sehat.
"Kami kerja sama dengan klinik pratama sekitar depo," kata Yana dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta Timur, Sabtu, 4 Desember 2021 seperti dikutip Antara. PT Transjakarta juga sedang dalam proses mendirikan klinik di depo TransJakarta.
Meski begitu, Yana belum memberikan rincian jumlah klinik pratama yang diajak bekerja sama dan jumlah klinik kesehatan di depo yang rencananya akan didirikan. "Pastinya ini semua dalam proses memastikan pengemudi sehat, bisa berjalan baik," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz meminta TransJakarta menyediakan klinik kesehatan di setiap depo untuk memeriksa kesehatan sopir sebelum bertugas.
Penyediaan klinik kesehatan dinilai penting untuk memastikan kesehatan sopir mengingat faktor manusia menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan.
Klinik di setiap depo merupakan salah satu rekomendasi yang diberikan anggota dewan ketika terjadi kecelakaan bus TransJakarta di Halte Cawang, Jakarta Timur pada 25 Oktober 2021. Tabrakan bus TransJakarta itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia yakni sopir dan penumpang.
Rencananya, Senin pekan depan Komisi B DPRD DKI akan memanggil manajemen TransJakarta untuk klarifikasi soal rentetan lima kecelakaan dalam 40 hari terakhir.
Baca juga:
Dirut Transjakarta: Tidak Ada Penurunan Jumlah Penumpang Pascakecelakaan