Adanya peraturan tersebut tidak luput membuat Abdul Halim Perdanakusuma untuk melakukan milisi atau wajib militer.
Ketika itu, Angkatan Laut Hindia Belanda mengirimnya untuk mengikuti pendidikan opsir (calon perwira) Torpedo di Surabaya.
Selama Perang Dunia II dalam menjalankan masa penugasan sebagai militer, Abdul Halim Perdanakusuma tercatat pernah bertugas di Royal Canadian Air Force (RCAF) dan Royal Air Force (RAF) dengan pangkat Wing Commander dan mendapat tugas di skadron tempur pesawat Lancaster dan Liberator.
Berdasarkan buku Bakti TNI Angkatan Udara, 1946-2003 (2003: 31), ketika bergabung dengan RAF Halim bertugas menjadi kru pesawat pembom sekutu.
Ia juga bertugas di di skadron tempur pesawat Lancaster dan Liberator. Selama di Eropa terhitung sudah 42 kali Halim terlibat misi serangan udara di wilayah Jerman dan Perancis yang diduduki tentara fasis NAZI Jerman.
Ketika berada di RCAF Halim mendapat latihan navigasi. Selama mengikuti program dari angkatan udara tersebut, Halim Perdanakusuma sudah menginjakkan kakinya di empat benua—Gibraltar (Eropa), Australia (Australia), Canada (Amerika), dan Indonesia (Asia).
GERIN RIO PRANATA
Baca : Halim Perdanakusuma Putra Sampang Madura, Bapak Penerbang TNI AU
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.