TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM dengan kapasitas 100 persen di Jakarta hingga saat ini diklaim tak ada kendala meski kasus varian baru Covid-19, yakni Omicron mulai mengalami kenaikan.
"Sampai hari ini tidak ada masalah yang berarti. Kemudian tidak ada kasus sampai hari ini," kata Wakil Gubernur atau Wagub DKI Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Kamis, 6 Februari 2022.
Menurut Riza, pelaksanaan PTM 100 persen dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dan realisasi vaksin yang tinggi.
Selain itu, dia menyebut, pelaksanaan sekolah tatap muka penuh itu disambut antusiasme masyarakat. Hal itu terbukti dengan tingkat kehadiran yang tinggi.
"Orang tua senang anak-anak bisa sekolah kembali, anak-anak lebih senang lagi ketemu guru bisa belajar dengan baik," katanya.
Ia berharap pelaksanaan PTM 100 persen itu menjawab tantangan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama ini yang menyisakan banyak tantangan.
"Belajar langsung bagi anak jadi baik untuk mengetahui, memahami, mendapatkan ilmu di sekolah dan tentu lebih senang ketemu teman-teman," kata Riza.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat sebanyak 10.429 sekolah di Ibu Kota melaksanakan PTM dengan kapasitas 100 persen pada awal 2022.
Pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen di Jakarta boleh tidak diikuti oleh murid. Namun, orang tua murid harus memberikan keterangan dengan alasan yang jelas.
"Jadi bagi peserta didik yang belum dapat mengikuti PTM Terbatas lantaran pertimbangan orangtua, dapat memberikan keterangan ke pihak sekolah," tulis Riza di akun Twitter pribadinya @arizapatria, Rabu, 5 Januari 2022.
Walau tidak mengikuti PTM di sekolah, siswa tersebut tetap dapat memeroleh layanan pembelajaran online. Siswa tersebut juga berhak mendapatkan penilaian layaknya siswa yang datang langsung ke sekolah.
Adapun alasan orang tua yang tidak ingin anaknya mengikuti PTM di sekolah karena anaknya baru satu kali melakukan vaksinasi Covid-19. Selain itu orang tua murid juga tidak yakin anaknya yang masih duduk di bangku kelas 1 SD bisa patuh terhadap protokol kesehatan.
Seperti diketahui saat ini terjadi peningkatan kasus varian Omicron di Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti dalam kesempatan terpisah menjelaskan, sebagian besar kasus positif baru COVID-19 di Ibu Kota yang meningkat dalam beberapa hari terakhir adalah kasus impor dari pelaku perjalanan luar negeri.
"Kita perlu mewaspadai penularan ini," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Rabu (5/1).
Ia mencatat per 5 Januari 2022, kasus aktif (dirawat dan diisolasi) mencapai 908 orang, sebanyak 661 di antaranya atau sekitar 73 persen adalah pelaku perjalanan luar negeri.
Kemudian, kasus positif baru bertambah 259 orang, sebanyak 211 orang atau 81 persen di antaranya adalah juga pelaku perjalanan luar negeri.
Sedangkan varian Omicron juga meningkat di Jakarta, yakni dari 251 orang yang terinfeksi, 95 persennya atau 239 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 12 lainnya adalah transmisi lokal.