TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik meminta agar pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen di DKI Jakarta tetap berlanjut. Walaupun saat ini banyak kasus Covid-19 ditemukan di sekolah dan membuat 11 sekolah menghentikan sementara kegiatan PTM.
"Selama itu ada pencegahan, sepakat aja kami (tetap dibuka). Tinggal dikontrol setiap hari, dicek," ujar Taufik saat dihubungi Tempo, Ahad, 16 Januari 2022.
Meski begitu, Taufik tetap menyarankan ada penutupan sekolah jika ditemukan kasus Covid-19 di tempat tersebut. Penutupan itu mengikuti ketentuan SKB 4 Menteri dan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, yakni sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 harus ditutup selama lima hari.
"Kemarin aja ditutup lama kita ga apa-apa, masa sekarang kalau ditutup sebentar masalah," kata politikus Parta Gerindra itu.
Meski begitu, ia mengatakan jika kasus Covid-19 makin tinggi dan status PPKM diperketat, pihaknya tidak keberatan dengan penutupan kembali sekolah di Jakarta.
Sebelumnya, selama dua pekan pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen di Jakarta, Dinas Pendidikan DKI mencatat ada 11 sekolah di seluruh Ibu Kota yang kini ditutup sementara karena ditemukannya kasus Covid-19.
"Jadi ada 11 sekolah, tadinya 10," kata Kepala Bidang Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah di Jakarta, Sabtu, 15 Januari 2022.
Sedangkan jumlah yang terpapar Covid-19 tercatat 13 siswa dan 2 pendidik.
Taga menjelaskan temuan 15 kasus ini merupakan hasil pemeriksaan kasus aktif alias active case finding (ACF) selama dua pekan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Di pekan pertama, pemeriksaan sampel digelar di 21 sekolah dengan jumlah siswa 1.997 orang. Hasilnya tujuh siswa positif Covid-19. Dengan begitu, persentase pasien positif atau positivity rate di pekan pertama ini sebesar 0,4 persen.
Kemudian di pekan kedua pelacakan kasus berlangsung di 79 sekolah yang diikuti 6.559 siswa. Dari pemeriksaan itu, delapan siswa terinfeksi virus corona dengan positivity rate 0,1 persen.
Sebelumnya, desakan agar PTM 100 persen dihentikan datang dari anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS Israyani.
"Perlu dipertimbangkan apakah perlu dihentikan sementara PTM 100 persen diganti dengan blended learning atau kembali ke pembelajaran jarak jauh, sampai betul-betul kondisinya kondusif," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 Januari 2022.
Baca juga: PTM 100 Persen dan 11 Sekolah yang Ditutup di DKI karena Temuan Kasus Covid-19
M JULNIS FIRMANSYAH