TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov DKI tetap memilih melanjutkan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM 100 persen dengan pertimbangan untuk menjaga kualitas anak didik yang sudah dua tahun tidak belajar secara langsung di sekolah.
Wagub DKI Riza Patria menyatakan hampir dua tahun anak-anak tidak belajar di sekolah karena ada pandemi. Akibatnya, kata Riza Patria, secara lambat laun kualitas anak akan menurun bila terlalu lama belajar dari rumah.
"Karena kita sudah dua tahun tahun sekolah ini menjadi pertimbangan juga jangan sampai nanti kualitas anak-anak kita, sumber daya manusia bangsa kita menurun," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Januari 2022.
Karena itulah, Riza berujar, pemerintah DKI tidak menyetop pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen seperti daerah lain, seperti Kota Bogor. Dia menyebut hasil belajar jarak jauh tetap berbeda dengan sekolah tatap muka sehebat apapun guru dan muridnya.
Misalnya, beberapa pelajaran tidak bisa disampaikan hanya secara daring, tapi juga perlu praktik dan diskusi. "Banyak pelajaran yang tidak bisa dipahami secara baik," ucap politikus Partai Gerindra itu.
Sekolah tatap muka terbatas 100 persen di Ibu Kota dimulai 3 Januari 2022. Kapasitas anak 100 persen dengan durasi belajar yang masih dibatasi, yakni enam jam pelajaran. Satu jam pelajaran sama dengan 35 menit.
Selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen dalam rentang waktu 8-17 Januari 2022 ditemukan ada 39 sekolah yang tutup akibat kasus Covid-19. Dari sekolah yang ditutup, 67 orang terinfeksi Covid-19, terdiri dari 62 peserta didik, 2 pendidik, dan 3 tenaga kependidikan.
Baca juga: Daftar 39 Sekolah Ditutup Akibat Kasus Covid-19 dan Suspek Omicron di Jakarta