TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim cakupan angkutan umum di Ibu Kota saat ini naik dua kali lipat dibandingkan 2017. Menurut dia, cakupan angkutan umum pada 2017 mencapai 42 persen yang kini meningkat jadi 82 persen.
"Jakarta telah menggandakan cakupan angkutan umum," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 17 Februari 2022.
Anies berkeinginan menyediakan angkutan umum hanya dalam jarak 500 meter dari rumah penduduk. Fasilitas ini ditargetkan terwujud di 95 persen rumah penduduk pada 2020. Target lainnya adalah mengoperasikan 14 ribu bus listrik pada 2030.
Kemarin Anies menjadi pembicara dalam forum diskusi internasional bertajuk Transforming Transportation Conference: Climate-Centered Mobility for A Sustainable Recovery.
Hadir juga dalam forum diskusi itu Direktur Pelaksana World Bank Mari Elka Pangestu dan President of the Federated States of Micronesia David W. Panuelo.
Anies menyampaikan seputar visi Jakarta mentransformasikan transportasi umum untuk menciptakan kota yang berketahanan. Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI bertujuan mengubah pola penggunaan transportasi dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.
Untuk itulah, jelas dia, pemerintah DKI mengutamakan pejalan kaki dan pesepeda dalam membangun transportasi. Prioritas kedua adalah transportasi umum massal. Ketiga, kendaraan bebas emisi. Keempat baru kendaraan pribadi.
Selain itu, Jakarta juga tengah menggeser paradigma pembangunan berkonsep car-oriented development menjadi transit-oriented development (TOD).
"Kami percaya bahwa cara terbaik untuk memahami sebuah kota adalah dengan menggunakan sistem transportasi umum dan memastikan setiap orang yang tinggal di daerah perkotaan memiliki akses ke transportasi umum yang aman, intens, terjangkau, dan bebas karbon," jelas dia.
Baca juga: Anies Baswedan Ungkap Visi Ubah Jakarta Jadi Pemimpin Dunia dalam Transportasi