TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Jakarta Timur hingga saat ini masih menyelidiki kasus anggota polisi Brigadir Dua MSH yang melompat dari angkutan kota atau angkot di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur Inspektur Satu Seno Wibowo mengatakan, polisi masih belum bisa mendapat keterangan dari MSH karena masih dalam perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Seno mengatakan, MSH belum bisa diajak bicara karena omongannya disebut masih kerap melantur. "Belum bisa diajak komunikasi normal. Terkadang Briptu MSH kerap mencopot infusnya sendiri," kata dia.
Menurut Seno, pihaknya sudah membujuk MSH namun masih belum berhasil. Dia mengatakan telah meminta keterangan pihak keluarga untuk menanyakan kondisi kejiwaan MSH.
Seno mendapat informasi dari kerabat MSH jika anggota polisi itu tengah mengalami masalah rumah tangga.
"Dia sempat bercerita bahwa istrinya hamil 7 bulan dan hubungan keluarganya tidak harmonis," kata dia.
Berdasarkan keterangan dari keluarga, polisi menduga jika Briptu MSH melompat sendiri dari angkot yang tengah berjalan. Akibatnya, dia mengalami patah tulang tengkorak.
Seno berharap sopir angkot yang dinaiki oleh MSH bisa memberi keterangan soal kecelakaan tersebut.
"Kalau memang itu gangguan psikis, sopir juga nggak salah. Kami mau menggali keterangan untuk saksi sopir angkot ini," kata dia.
Baca juga: Polisi Jatuh dari Angkot Belum Bisa Diminta Keterangan, Retak Tulang Tengkorak