Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengungsi Tanah Bergerak di Lebak Terserang ISPA, Demam hingga Rematik

image-gnews
Korban bencana pergerakan tanah mengungsi di Balai Desa Cikotok, Lebak, Banten, Rabu, 1 Desember 2021. Sebanyak 11 kepala keluarga (KK) atau 35 jiwa mengungsi di balai desa setempat akibat khawatir akan bencana pergerakan tanah susulan jika hujan terus mengguyur daerah tersebut. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Korban bencana pergerakan tanah mengungsi di Balai Desa Cikotok, Lebak, Banten, Rabu, 1 Desember 2021. Sebanyak 11 kepala keluarga (KK) atau 35 jiwa mengungsi di balai desa setempat akibat khawatir akan bencana pergerakan tanah susulan jika hujan terus mengguyur daerah tersebut. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Lebak - Para pengungsi bencana tanah bergerak di Desa Cihuni, Cikulur, Kabupaten Lebak mulai terserang berbagai penyakit. Seorang pengungsi yang tinggal di posko relawan Tagana Kabupaten Lebak, Ipah (35) mengatakan mereka mulai sakit karena sudah seminggu terpaksa tinggal di tempat pengungsian.     

"Penyakitnya mulai dari ISPA, demam, pilek, rematik, pegal, maag, hipertensi dan gatal-gatal," kata Ipah, warga Cihuni Lebak, Banten, Kamis 3 Maret 2022.
 
Menurut Ipah, puskesmas telah memeriksa dan memberi obat untuk warga desa yang mengungsi itu. Petugas medis puskesmas juga membuka tenda posko kesehatan, namun tidak melayani selama 24 jam.

"Kami dan anak balita masih demam, pilek dan batuk," ujarnya.

Pengungsi lain bernama Murti (60) mengatakan terserang rematik dan sulit berjalan. Dia merasa kedinginan di posko pengungsian dan kurang nyaman.

Sudah sepekan, sekitar 40 keluarga di Desa Cihuni memilih tinggal di tenda pengungsian yang dibangun untuk korban bencana tanah bergerak itu. Mereka khawatir pulang ke rumah karena tempat tinggal mereka sudah retak-retak akibat fenomena pergerakan tanah. 
 
"Kami tidak berani tinggal di rumah, karena rusak parah dan khawatir roboh akibat tanah bergerak, " kata Murti.

Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat pergerakan tanah di Desa Cikotok, Lebak, Banten, Rabu, 1 Desember 2021. Sebanyak 11 kepala keluarga mengungsi. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Menurut Murti, para pengungsi ingin secepatnya direlokasi ke tempat yang lebih aman. Dia telah setuju dipindah ke daerah yang bebas bencana. "Tinggal di pengungsian ini kami sering sakit-sakitan," ujarnya.

 
Kondisi pengungsi Onih, juga terserang demam dan batuk. Akibatnya, hampir setiap saat dia hanya terbaring tidur. "Sejak sepekan di pengungsian ini saya sakit," kata warga Desa Cihuni berusia 60 tahun itu.   
 
Kepala Desa Curugpanjang Kabupaten Lebak Yadi mengatakan korban bencana tanah bergerak itu tercatat ada 48 kepala keluarga dan 173 jiwa. Sebagian memilih tinggal di rumah kerabat atau mengontrak rumah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 37 rumah di desa itu retak-retak. Warga desa memilih mengosongkan rumah karena rusak berat.

 
Pemerintahan desa berjanji akan merelokasi korban bencana tanah bergerak itu ke tempat yang lebih aman. Yadi mengatakan sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah lewat BPBD kabupaten Lebak, Banten. "Kami sudah menyiapkan lahan 2,5 hektare untuk relokasi."

Baca juga: Waspada Tanah Bergerak di Lebak, 40 Keluarga Mengungsi karena Curah Hujan Tinggi

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

3 hari lalu

Warga menjemur pakaian di atap tembok bangunan yang roboh pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 , April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.


Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

3 hari lalu

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir saat konferensi pers di Manokwari. Foto: ANTARA/Fransiskus Salu Weking
Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang


Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

3 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

5 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.


Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

16 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

20 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

25 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

26 hari lalu

Banjir lahar dingin yang terjadi di Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Jumat, 5 April 2024. Foto Istimewa.
256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.