3. Pemprov DKI akan Teliti Fenomena Pergerakan Tanah di 10 Wilayah
Pemerintah DKI Jakarta akan meneliti soal pergerakan tanah di 10 wilayah. Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menganggap tanah bergerak ini sebagai sebuah fenomena.
“Nanti dinas-dinas akan terus melakukan penelitian terkait fenomena ini," kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Maret 2022.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI memperingatkan potensi terjadi pergerakan tanah di 10 wilayah. Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Moh Insaf merincikan 10 lokasi ini berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Di selatan Jakarta antara lain Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Sementara di timur, yaitu Kramat Jati dan Pasar Rebo.
Insaf meminta lurah dan camat di 10 lokasi rawan fenomena tanah bergerak di Jakarta menyampaikan potensi bencana kepada masyarakat di wilayahnya. Masyarakat dapat mengantisipasi bencana pergerakan tanah dengan mengungsi sementara ke daerah lain.
Personel TNI bersama warga membersihkan puing-puing rumah warga yang hancur akibat bencana tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad, 13 Februari 2022. ANTARA/Oky Lukmansyah
"Melalui camat atau lurah diimbau agar warga mengantisipasi tanah longsor untuk mengungsi ke daerah yang lebih aman," kata dia.
Insaf menerangkan, zona rawan tanah bergerak ini umumnya berada di daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau lereng mengalami gangguan. Ke-10 lokasi tersebut berada di zona menengah.
Wagub DKI mengatakan pemerintah DKI akan mendata, meneliti, hingga mengevaluasi seluruh potensi bencana. Hasil penelitian tersebut kemudian direalisasikan dalam sebuah program guna mengantisipasi bencana terkait pergerakan tanah ini. "Semua potensi bencana harus kami inventarisasi," ujar politikus Partai Gerindra itu.
Baca juga: DKI Siapkan Operasi Pasar Demi Kendalikan Harga Pangan Jelang Ramadan