TEMPO.CO, Jakarta - Massa demo 11 April yang menolak Presiden Jokowi 3 Periode membubarkan diri setelah hujan deras mengguyur kawasan DPR RI pada Senin sore.
Massa bergerak kembali ke arah Jalan Gerbang Pemuda setelah memenuhi Jalan Gatot Subroto arah Slipi, Hujan semakin deras mengguyur pada pukul 17.15.
Arus lalu lintas Jalan Gatot Subroto arah Slipi sudah lancar dilewati kendaraan. Jalan Tol Dalam Kota yang sempat dipenuhi massa demo mahasiswa dan elemen masyarakat kini kembali lancar.
Unjuk rasa sempat ricuh pada pukul 14.00 hingga sore ketika terjadi pelemparan botol di depan gerbang setelah para mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menarik diri.
Setelah pelemparan botol tersebut, Dosen FISIP UI Ade Armando juga dikeroyok massa hingga nyaris ditelanjangi. Pengeroyokan terjadi setelah mobil komando BEM SI mundur ke arah Gerbang Pemuda sekitar pukul 15.00.
Dosen UI itu diselamatkan polisi yang datang dari dalam gedung DPR RI sepuluh menit kemudian. Dia langsung di bawa ke dalam kompleks DPR untuk perawatan.
Dari balik pagar DPR, polisi menghujani massa yang ricuh dengan gas air mata. Sempat tenang satu jam, massa kembali ricuh pada pukul 16.00. Polisi langsung membuat barisan di Jalan Gatot Subroto menghadap arah Jalan Gerbang Pemuda.
Dalam demo 11 April ini, BEM SI membawa enam tuntutan, satu di antaranya adalah menuntut Presiden Jokowi bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
Baca juga: Ade Armando Dikeroyok Massa Demo 11 April, Polda Metro Jaya: Belum Tahu Motifnya