TEMPO.CO, Jakarta - Satpol PP Jakarta Barat menjaring 26 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan lima pekerja seks komersial (PSK) dalam patroli di Taman Sari, Jumat dini hari.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Jakarta Barat Ivand Sigiro mengatakan patroli ini bertujuan untuk meredam aktivitas PMKS dan PSK selama Ramadan.
"Mereka terjaring di beberapa titik sepanjang kawasan Mangga Besar, kawasan Hayam Wuruk, dan Gajah Mada," kata Ivand, usai patroli di kawasan Taman Sari, Jumat 22 April 2022.
Menurut Ivand, PMKS yang terjaring dalam patroli semalam adalah pengamen, pemulung, manusia gerobak hingga gelandangan. Sebagian besar para PMKS itu bukan warga Jakarta Barat.
PSK yang terjaring patroli Ramadan itu, kata Ivan, biasanya beraktivitas di rumah kos dan menjual jasa lewat aplikasi MeChat.
Ivand menjamin proses pencidukan PMKS dan PSK itu berlangsung humanis dan tanpa kekerasan. Mereka juga tidak melakukan perlawanan terhadap petugas Satpol PP.
Satpol PP Jakarta Barat akan melakukan pendataan terhadap PMKS dan PSK yang terjaring. Mereka juga akan menjalani tes kesehatan berupa swab tes. " Kalau positif Covid-19, mereka harus isolasi dahulu," ujarnya.
Satpol PP akan membawa PMKS dan PSK yang terbukti sehat ke Panti Sosial untuk dilakukan pembinaan.
Baca juga: Satpol PP Jakarta Utara Terus Tangkapi Para Pengemis untuk Dibawa ke Panti