TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal Tebet Eco Park ditutup sementara. Pemerintah provinsi DKI Jakarta sedang mengevaluasi ruang terbuka hijau itu dan akan melakukan penataan kembali agar lebih baik.
“Sedang kita evaluasi dan kita akan tata kembali lebih baik. Nanti ke depan lebih diatur dan dirapikan,” ujar dia di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Rabu, 15 Juni 2022.
Baca Juga:
Meski menuai komplain dari warga Tebet, Wagub DKI mengatakan ruang terbuka hijau atau RTH yang terletak di Jalan Tebet Raya Timur, Jakarta Selatan itu tetap membanggakan. Kehadiran Tebet Eco Park bisa membuat masyarakat berbondong-bondong datang ke taman itu.
Bahkan pengunjung yang datang melebihi kapasitas RTH itu. Akibatnya muncul parkir liar dan banyak pedagang kaki lima yang berjualan di situ dan menumpuk.
“Ini kan satu sisi kita bersyukur bangga punya taman yang bagus. Karena bagus menarik warga dateng berbondong-bondong,” katanya.
Diusulkan Masuk Pakai Aplikasi
Saking ramainya, taman yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 23 April 2022 itu mengganggu kenyamanan warga yang tinggal di sekitarnya. Riza Patria mengatakan ada kemungkinan jumlah pengunjung akan dibatasi dengan menggunakan aplikasi.
Petugas memasang spanduk pemberitahuan di Taman Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Rabu 15 Juni 2022. Pemprov DKI Jakarta memutuskan menutup sementara Tebet Eco Park penutupan diberlakukan dalam rangka pemeliharaan serta perbaikan, taman Tebet Eco Park ditutup hingga akhir Juni mendatang. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Pengunjung juga tidak boleh lagi parkir di pinggir jalan, termasuk juga yang berjualan di trotoar akan dilarang. Menurut Riza, di taman juga akan disiapkan stand UMKM dan tempat parkir tapi letaknya agak jauh sedikit. “Agar tidak mengganggu,” tutur Riza.
Warga Tebet Terganggu Parkir Liar
Seorang warga bernama Ricky Siahaan mengeluhkan dampak dari keramaian di Tebet Eco Park. Melalui akun Instagram @rickysiahaan, dia menjelaskan, dirinya adalah salah satu warga Tebet yang kena imbas kepadatan di sekitaran ruang terbuka hijau atau RTH yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 23 April 2022 itu.
"Saat ini, saya dan keluarga merupakan satu dari banyak bagian warga Tebet yang sudah sampai ke titik frustrasi dengan chaos yang diakibatkan @tebetecopark," tulis dia, Ahad, 12 Juni 2022.
Ricky membeberkan sejumlah persoalan. Pertama munculnya parkir liar di badan jalan. Padahal, jalan tersebut semula tidak diizinkan untuk parkir umum.
Kedua, pedagang kaki lima (PKL) membuka lapak jualan persis di depan rumah warga tanpa izin. Ketiga, sampah berserakan akibat banyaknya pedagang di sekitar Tebet Eco Park. "Sampah menjadi problem harian warga sekitar," kata dia.
Baca juga: Dishub Derek Mobil dan Cabut Pentil Motor yang Parkir Liar di Tebet Eco Park