TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didoakan menjadi pemimpin Indonesia saat peresmian jalan, zona, dan gedung dengan nama tokoh Betawi. Doa itu dipanjatkan oleh pimpinan Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Brigjen TNI (Purn) dr Abdul Syukur.
"Mudah-mudahan Bapak Gubernur dan seluruh jajarannya selalu dalam lindungan Allah SWT dan terus bisa memimpin kami, bukan hanya di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia, amin," ujar dia dalam sambutannya di Kantor Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin, 20 Juni 2022.
Abdul Syukur menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan terhada para tokoh Betawi dengan menyematkan namanya di jalan, zona, hingga gedung. Dia mengatakan bahwa hal itu berarti pemerintah mengakui tentang masyarakat inti penduduk Betawi yang berusaha untuk membangun negara.
"Dalam hal ini kami mengucapkan selamat dan hormat kepada seluruh ahli waris dan wakil para orang-orang yang telah menyumbangkan darma baktinya untuk kepentingan bangsa dan negara terutama daerah Jakarta," kata Abdul.
Bagi Abdul, pencanangan nama itu bukan hanya sekadar meresmikan, tapi pembelajaran sejarah. Dia menjelaskam para tokoh Betawi diajarkan untuk membuat sejarah, karena itu nama yang dicanangkan dan dituliskan namanya dan diabadikan menjadi nama jalan sudah membuat sejarah.
Jadi, kata dia, Gubernur Anies telah menginspirasi semua dan bisa mendengar, serta menjadi bagian dari sejarah. "Mudah-mudhan ini semua dapat kami laksanakan sehingga hidup kami bisa menjadi orang yang penuh memberikan berkah kepada sesama," tutur dia.
Terakhir, Abdul menutup sambutannya dengan pantun. "Dan terakhir ada pantun: memadu kasih di Setu Babakan, sambil makan kue rengginang, terimakasih kami ucapkan, Pak Anies Baswedan selalu kami kenang dan selalu kami sayang," ujar dia.
Anies Baswedan resmikan jalan, zona, dam gedung dengan nama tokoh Betawi
Anies Baswedan meresmikan beberapa nama jalan dan zona dengan nama tokoh Betawi. Menurut Anies, nama tokoh yang disematkan adalah orang yang di masa lalu telah berdampak di perjalanan kehidupan Jakarta dan Indonesia.
“Mereka adalah pribadi-pribadi yang kami kenang karena mereka telah memberikan manfaat bagi sesama,” ujar Anies Baswedan pada Senin, 20 Juni 2022.
Gubernur Anies menjelaskan para tokoh Betawi itu adalah pribadi-pribadi yang dikenang dan diingat karena hidupnya dihibahkan untuk kemajuan. Ada nama-nama yang sudah menjadi pahlawan nasional, tapi ada begitu banyak juga nama-nama berjasa yang belum dicatat sebagai pahlawan Nasional.
Mantan Menteri dan Kebudayaan itu mengatakan di Perkampungan Budaya Betawi, sudah ada nama MH Thamrin, Abdurahman Saleh, Ismail Marzuki, dan H Noer Ali. Namun, yang berperan di dalam masyarakat lebih dari itu, bahkan ada ulama Betawi seperti HM Saleh Ishak, Sheikh Juned Al Batawi, Ahmad Suhaimi, H Darip, Entong Gendut, dan Kyai Mursalim. “Serta Guru Makmun, Habib Ali bin Ahmad, dan KH Usman Perak, ini adalah contoh ulama-ulama,” kata Anies.
Selain itu, Anies menyebut ada beberapa jawara yang kehadirannya dikenang lintas waktu seperti Pitung, Rama Ratu Jaya, Imam Syafii, dan Aki Tirem. Ada pula budayawan dan seniman yang dikenal seperti Bokir, Rohim S, Mpok Nuri alias Mpok Nori, Ki Sam Jiun, Mahbub Junaidi, Raden Ismail dan musisi Muhammad Mashabi.
Itu semua adalah contoh betapa besar kontribusi masyarakat Betawi terhadap simpul kuatnya kebangsaan Indonesia. Anies mengatakan, dalam perjalanan tugasnya di Jakarta dia semakin menyadari kontribusi masyarakat Betawi. “Luar biasa,” tutur Anies Baswedan.
Baca juga: M Taufik Gerindra Disebut Sering ke Rumah Dinas Anies Baswedan, juga Sarapan Bareng