TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bisnis PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Gunung Kartiko mengatakan klub sepak bola Persija resmi menjadikan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara sebagai kandang mereka. Namun tak semua pertandingan Persija bisa diselenggarakan di stadion berstandar internasional itu.
Baca Juga:
"Jadi nanti tidak semua pertandingan Persija akan di JIS, karena terlalu besar dan biayanya juga terlalu berat buat Persija," kata Gunung Kartiko di ruang rapat Komisi E DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Juni 2022.
Gunung menuturkan Persija akan memakai JIS hanya untuk pertandingan yang berpotensi menghadirkan penonton banyak. Sementara pertandingan lain yang berskala kecil menggunakan Stadion Patriot Candrabhaga di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sebab, Persija harus membayar biaya sewa penggunaan JIS. Gunung tak merincikan nilai sewanya, tapi akan ada harga khusus untuk klub sepak bola asal Jakarta itu.
"Tapi memang secara GCG (good corporate governance) kami tidak bisa memberikan secara free, karena Persija bentuknya adalah PT (perusahaan)," jelas dia.
Dia melanjutkan, PT Jakpro dan Persija bakal menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dalam waktu dekat. Dalam MoU tertera bahwa kerja sama ini bersifat jangka panjang.
Pemerintah DKI Jakarta di bawah kepempimpinan Gubernur DKI Anies Baswedan melanjutkan pembangunan JIS. Saat kampanye Pilkada DKI 2017, Anies pernah berjanji bakal membangun kandang latihan baru bagi Persija.
Sebab, pemerintah DKI harus menggusur tempat latihan Persija di stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Stadion itu kini terbangun Depo Lebak Bulus.
Pembangunan JIS menelan anggaran Rp 4,6 triliun. Stadion seluas 221 ribu meter persegi itu mampu menampung 82 ribu penonton.
Baca juga: Biaya Operasional dan Perawatan JIS Capai Rp 60 Miliar per Tahun