TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bakal memanfaatkan lahan di sekitar Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara untuk membangun sejumlah lini bisnis. Direktur Bisnis PT Jakpro Gunung Kartiko menyebut pembangunan ini masuk dalam program pengembangan kawasan JIS.
"Dari sisi masterplan development kami ada beberapa area pengembangan yang sebenarnya kami planning untuk menutup depresiasi, biaya operasi dan perawatan yang cukup besar," kata dia di ruang rapat Komisi E DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Juni 2022.
Baca Juga:
Pengembangan kawasan JIS, ujar Gunung, bertujuan menutup kekurangan biaya operasional dan perawatan serta depresiasi stadion. Total biaya-biaya ini mencapai lebih dari Rp 200 miliar. Rinciannya adalah biaya depresiasi Rp 150 miliar dan biaya operasi serta perawatan berkisar Rp 50-60 miliar.
"Paling besar memang depresiasi Rp 150 miliar, itu yang mungkin harus kami bahas bersama dari mana kami bisa mendapatkan revenue (pendapatan) untuk menutup (biaya) tersebut," jelas Gunung kepada anggota dewan.
Beberapa pembangunan yang masuk dalam rencana pengembangan kawasan JIS adalah area parkir, hotel bintang empat, permukiman, dan kantor bersama (co-working office). Dalam rapat dengan Komisi E, Gunung tak mendetailkan skema pembangunan atau keuntungan yang diperoleh dari pengembangan kawasan ini.
PT Jakpro telah mengajukan revisi Peraturan Daerah DKI Nomor 10 Tahun 2018 tentang Perseroan Terbatas PT Jakpro. Salah satu poin revisi adalah inbreng lahan di sekitaran JIS guna membangun empat lini bisnis. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI kini tengah membahas revisi Perda itu. "Untuk menutup biaya-biaya yang tadi (depresiasi dan operasional) harus di-cover oleh Jakpro," ucap Gunung.
Baca juga: Biaya Operasional dan Perawatan JIS Capai Rp 60 Miliar per Tahun