TEMPO.CO, Jakarta - Para pekerja itu tampak sibuk memoles aspal di Taman Martha Tiahahu, Jakarta Selatan. Gundukan tanah, alat berat, dan material bangunan masih berserakan di dalam kawasan yang masuk dalam proyek pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Blok M itu.
Dari pantauan Tempo siang ini, Ahad, 3 Juli 2022, infrastuktur taman berbentuk lingkaran sudah terbangun di tengah-tengah taman. Taman Martha Tiahahu terintegasi dengan Stasiun Blok M. Lokasinya persis di deretan M Bloc Space. Jika berjalan kaki, titik taman ini hanya sekitar 500 meter dari Jalan Mahakam.
Penataan Taman Martha Tiahahu dan Jalan Mahakam adalah salah satu pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (KBT) atau TOD Blok M. "Apa yang sedang kami kerjakan sekarang lebih kepada infrastruktur dasar," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar saat dihubungi Tempo, Sabtu malam, 2 Juli 2022.
PT MRT Jakarta mempelopori pengembangan kawasan TOD di area stasiun kereta Ratangga. Pemerintah DKI Jakarta telah menugaskan BUMD DKI itu untuk menjadi pengelola kawasan TOD.
Rencana atau masterplan pengembangan TOD Stasiun MRT berlangsung selama 20 tahun. William menuturkan ada tiga kerangka waktu atau time frame pembangunan TOD di Ibu Kota: jangka pendek (0-3 tahun), jangka menengah (3-10 tahun), dan jangka panjang (10-20 tahun).
Saat ini, PT MRT Jakarta baru menetapkan lima kawasan TOD, yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Blok M, Stasiun Istora, dan Stasiun Dukuh Atas. Untuk tahap awal, pembangunan TOD baru menyentuh infrastruktur dasar, seperti memperbaiki trotoar, pembangunan ruang ketiga, dan interkoneksi antarstasiun MRT.
Warga berjalan melewati terowongan jalur pedestrian yang dihiasi lampu warna-warni di Jalan Kendal, dekat Stasiun Sudirman, kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Maret 2019. Jalur ini akan mempermudah perpindahan penumpang dari moda transportasi ke moda lainnya seperti MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, kereta Commuterline, TransJakarta dan kereta Bandara. ANTARA
Menurut William, dampak pengembangan TOD di lima lokasi ini harus terasa tiga tahun sejak dimulainya pembangunan atau kira-kira pada 2024. Perubahan yang diharapkan adalah bergesernya orientasi warga dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum. "Jadi perubahan dari car oriented development menjadi transit oriented development," ucap dia.
PT MRT Jakarta bersama dengan anak perusahaannya, pengembang hunian, atau pihak ketiga lainnya membangun kawasan TOD secara bertahap. Taman Martha Tiahahu misalnya dibangun oleh anak usaha MRT Jakarta bernama PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ).
Kemudian Simpang Temu Lebak Bulus, Jakarta Selatan dikerjakan oleh PT Intiland Development Tbk. Pembangunan hunian TOD One Bell Park di kawasan Stasiun Fatmawati dan pedestrian Blora di kawasan Stasiun Dukuh Atas juga dihandel pihak swasta. William berujar, perusahaan bertanggung jawab mengembangkan kawasan dengan cara membangun trotoar atau infrastruktur publik lainnya.
Pembangunan TOD lainnya adalah park and ride Lebak Bulus. Menurut dia, perusahaannya masih mencari investor yang mau mengucurkan dana untuk pembangunan lahan perkir ini. "Jadi tidak ada dana pemerintah harus dipakai untuk bangun itu. Semua dana korporasi," jelas William.
Selanjutnya: MRT Jakarta: Lurah TOD