Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demo di Patung Kuda, Ratusan Warga Papua Tolak Tinggalkan Mess Warisan Presiden Soekarno

image-gnews
Warga Papua yang menempati Mess Cendrawasih I melakukan aksinya dengan membawa poster-poster atau spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka di jalan merdeka barat, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Aksi mereka ini dilakukan karena mereka disuruh untuk meninggalkan dan keluar dari Mess Papua yang telah mereka tempati selama puluhan tahun tersebut, oleh Pemprov Papua. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar
Warga Papua yang menempati Mess Cendrawasih I melakukan aksinya dengan membawa poster-poster atau spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka di jalan merdeka barat, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Aksi mereka ini dilakukan karena mereka disuruh untuk meninggalkan dan keluar dari Mess Papua yang telah mereka tempati selama puluhan tahun tersebut, oleh Pemprov Papua. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Papua berunjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat, sebagai bentuk protes atas kebijakan Pemprov Papua yang bakal merelokasi tempat tinggal mereka tanpa persetujuan dari warga. Ratusan orang itu adalah penghuni Mess Cenderawasih I di kawasan Tanah Abang. 

"Ada beberapa oknum Pemprov Papua yang mau coba relokasi tempat tinggal kami," kata Zakeus Sabarofek, Ketua Ikatan Keluarga Cenderawasih Tanah Abang, kepada Tempo, Rabu, 12 Oktober 2022. 

Jofa, tokoh pemuda di Mess Cenderawasih mengatakan tidak pernah ada surat resmi dari Pemprov Papua selama proses relokasi berjalan. Rencana relokasi tersebut, kata dia, diputuskan secara sepihak tanpa pernah dibicarakan dengan warga yang menempati mess itu. 

"Tidak ada hal yang resmi, semuanya hanya pakai kaki tangan, mengatasnamakan," ucapnya. 

Mess Cenderawasih Warisan Soekarno Untuk Masyarakat Papua

Pada tahun 1964, Ir Soekarno memberikan prasasti Mess Cenderawasih kepada masyarakat Papua untuk mempersiapkan SDM yang unggul di kota-kota besar. Tempat ini menjadi cukup bersejarah karena dianggap sebagai bentuk perhatian Indonesia kepada Papua, kebanyakan keluarga yang tinggal di Mess Cenderawasih juga merupakan anak cucu dari pejuang Trikora pada tahun 1960-an.

"Orang Papua kalau datang ke Jakarta kalau tidak injak Mess Cenderawasih belum sampai Jakarta," ujar Benny Maran, Ketua RW 09, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang. 

Warga menganggap bahwa Mess Cenderawasih bukan kepemilikan Pemprov Papua, melainkan pemberian Soekarno kepada masyarakat Indonesia yang berasal dari Papua. Sehingga relokasi yang dilakukan Pemprov Papua dianggap sebagai percobaan penghapusan sejarah.

"Ada indikasi gubernur yang bermasalah, Gubernur Papua yang kebal hukum ini mencoba menghapus sejarah," ucap Benny. 

Mereka menekankan bahwa Mess Cenderawasih adalah tanah negara yang seharusnya dijadikan cagar budaya. Jika Pemprov Papua ingin mengambil alih, warga mengaku lebih baik menyerahkan tempat tersebut kepada pemerintah pusat karena itu merupakan pemberian Presiden Pertama RI, Ir Soekarno

"Kalau Pemprov Papua mau ambil ini lebih baik kita kembalikan ke Pemerintah Pusat," tegasnya. 

Desakan Hingga Teror, Warga Duga Ada Indikasi Kepentingan Tertentu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga Mess Cendrawasih menyebut upaya Pemprov Papua dalam mewujudkan relokasi warga di Mess Cenderawasih dinilai tidak manusiawi. Warga didesak untuk keluar dari mess itu dengan cara-cara premanisme.

"Hampir dua bulan diancam, diteror agar warga keluar, ditakut-takuti," ungkap Zakeus. 

Setidaknya ada 300 KK yang tinggal di Mess tersebut. Selama dua bulan terakhir, terjadi pemutusan PAM bahkan terdapat ancaman pemutusan listrik pada hunian warga. 

Tindakan tersebut cukup meresahkan warga. Mereka menduga bahwa tindakan ini adalah salah satu upaya untuk mewujudkan kepentingan tertentu.

"Maka itu saya minta harus diperiksa, ada apa di balik ini sampai mereka desak sekali untuk kami keluar dari mess dengan cara-cara yang tidak baik, premanisme," ucap Zakeus. 

Frans Rumbino, Ketua RT 16 RW 09, Kebon Melati, Tanah Abang, berharap Pemprov Papua berdiskusi dengan warga terlebih dahulu mengenai relokasi tersebut. 

"Kami meminta harus ada dialog dan sosialisasi sehingga proses pemindahan dapat dilakukan dengan cara-cara yang manusiawi," tuturnya.

Dari informasi yang diperoleh Tempo, ada 6 perwakilan warga Papua yang menemui Kantor Staf Presiden untuk membahas persoalan tersebut. Dari hasil pertemuan itu, KSP menyatakan siap menjembatani penyelesaian masalah yang terjadi antara pihak Pemprov Papua dengan warga penghuni Mess Cendrawasih I Tanah Abang, Jakarta Pusat.

VANIA NOVIE ANDINI

Baca juga: Demo Papua di Patung Kuda, Polda Metro Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

4 jam lalu

 Kabag Humas Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno. Dok: Satgas Damai Cartenz.
Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.


TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua


Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.


Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.


Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?


Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Aparat gabungan Polri-TNI berjaga setelah KKB menyerang Bandara Bilorai Sugapa, di Intan Jaya, Rabu, 8 Maret 2023. Penembakan diduga ulah Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau yang bersama dengan Apertinus Kobogau. Dok. Humas Polda Papua
Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.


Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina


5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,


Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur. (ANTARA/Evarukdijati)
Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.


Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.