TEMPO.CO, Jakarta - Tim Identifikasi Tanda-tanda Mata, Ekstremitas Kulit pada Penderita Kusta (Katamataku) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) memberdayakan warga eks penderita kusta, keluarga, dan masyarakat sekitar untuk mengikuti aneka program berkelanjutan di Kampung Sitanala, Kelurahan Karangsari, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
"Kegiatan kami merupakan program berkelanjutan jangka panjang, hingga setelah diimplementasikan pada para penderita kusta, keluarga dan masyarakat di komunitas tersebut diharapkan siap menjadi kampung yang sehat dan produktif," kata Ketua Katamataku FKUI, Dr. dr Yunia Irawati, Sp.M (K) dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 30 Oktober 2022.
Yunia menjelaskan rata-rata orang yang pernah menderita kusta (OYPMK) di Kampung Sitanala maupun di Kelurahan Karangsari, Tangerang, Banten, berpendidikan rendah dan 46 persen penderita tidak bekerja.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan penderita kusta, pihaknya merancang sejumlah program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan untuk usia produktif seperti pelatihan budidaya udang lobster dan mengembangkan produksi tanaman pangan hidroponik, termasuk melatih mengemas hasil panen serta pemasarannya.
Koordinator Katamataku UI Astari mengatakan permasalahan bagi penderita kusta, keluarga dan masyarakat sekitar permukiman Sitanala, yaitu belum terakomodir potensi mereka dalam meningkatkan kesejahteraan.
"Karenanya kami menerapkan kegiatan meliputi tiga proses yakni pertama, melatih dan mendampingi masyarakat hingga mahir terampil. Kedua, mendorong keterlibatan masyarakat hingga menjadi kebiasaan dan ketiga, mengawal masyarakat hingga mampu meningkatkan ekonomi secara mandiri," kata Astari.
Baca: Lulus dengan IPK 4, 2 Mahasiswa UI Asal Bali Ini Kontribusi Lewat Riset
Sementara itu, bentuk implementasi dari aneka program itu, antara lain, pada Minggu ini, Tim Katamataku memberikan kacamata gratis guna mencegah gangguan penglihatan kepada 14 anak dan tiga orang dewasa yang memiliki gangguan penglihatan.
Yunia menjelaskan kesehatan mata anak sebagai generasi penerus bangsa seringkali terabaikan, khususnya pada populasi sosio ekonomi menengah ke bawah.
Selain itu, Tim Katamataku FK UI mendampingi masyarakat melakukan panen hidroponik ketiga dengan memproduksi 40 kilogram tanaman hidroponik pok coy. "Selanjutnya pada 6 November, kami gelar pelatihan dan 'workshop' penjualan produk hidroponik melalui 'e-commerce'," ujar Yunia.
Tim Katamataku UI adalah salah satu unit pelaksana dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI).
Baca juga: Kevin Ardian, Wisudawan Terbaik FKUI dengan Sederet Prestasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.