TEMPO.CO, Jakarta - Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta mulai melakukan koordinasi usulan soal Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023. Usulan KUA-PPAS APBD 2023 tersebut diketahui telah ditargetkan pada angka sebesar Rp 80 triliun.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Eneng Maliyanasari pun mengkritik target KUA-PPAS APBD 2023 tersebut. Dia mengatakan, angka Rp 80 Triliun itu dianggap terlalu optimistis.
"Angka itu terlalu optimistis, padahal realisasi APBD 2022 sampai dengan 30 Oktober 2022, baru mencapai Rp 64,4 T. Ini justru akan membuat belanja-belanja yang tidak terealisasi " ucap Eneng, Rabu, 3 November 2022.
Eneng berpendapat, Pemprov DKI Jakarta harus lebih cermat dalam menghitung peluang yang ada. "Jika dipaksakan, tentu Pemprov DKI akan mendorong untuk menaikkan penerimaan dari pajak untuk mencapai target tersebut. Imbasnya tentu kembali kepada masyarakat lagi yang dicekik oleh tuntutan pajak," tegas Eneng.
Baca: Dicecar Prasetyo Edi Soal Formula E, Dirut Jakpro Sebut Audit Keuangan Rampung Sebulan Lagi
KUA-PPAS kontradiksi dengan narasi resesi
Lebih lanjut, Anggota Banggar DPRD DKI ini juga menilai optimisme Pemprov DKI untuk menetapkan target KUA-PPAS APBD 2023 yang tinggi sangatlah kontradiksi dengan narasi resesi yang sering digaungkan oleh Pemprov DKI.
"Ada yang enggak nyambung, di satu sisi berbicara tentang resesi dan strategi mitigasinya. Di sisi lain menargetkan angka tinggi untuk PAD 2023 yang berpotensi menekan tarikan pajak hotel, restoran, dan PBB," kata dia.
Eneng menegaskan agar Pemprov DKI Jakarta menaruh perhatian lebih pada persoalan target KUA-PPAS APBD 2023 ini. Dia pun mempertanyakan apa Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono benar-benar mengetahui persoalan tersebut atau tidak.
"Ini harus jadi atensi Pj Gubernur DKI, apakah beliau benar-benar tahu persoalan ini? Apa jangan-jangan belum tahu bahkan belum membacanya?," kata politikus PSI DKI Eneng.
Baca juga: PSI Juga Ungkit Pertanggungjawaban Formula E Ala Anies Baswedan, Mau sampai Kapan Ditutupi?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.