TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 4,8 kilometer akan dibangun di Manggarai, terutama di wilayah Jakarta Selatan. “Manggarai, terutama di Jakarta Selatan untuk normalisasi kali Ciliwung,” kata Heru Budi saat ditemui di depan Ruang Sidang Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Rabu, 9 November 2022.
Untuk waktu pembangunannya, Heru masih belum bisa mengatakan. Namun demikian, ia telah bertemu dengan Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto
“Kalau segera dilakukan pembayaran, terus sesuai dengan larap yang ada, ya segera. Sebagian kan sudah, tinggal spot-spot yang misalnya kemarin saya lihat di peta ini ada yang hijau sudah, merah belum. Kemarin, saya ke Menteri ATR,” kata dia.
Sebelumnya, Heru Budi menargetkan merampungkan normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 4,8 kilometer. Target itu dia tetapkan selama memimpin Ibu Kota. " Panjangnya 4,8 kilometer," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 8 November 2022.
Heru menjabat Pj Gubernur Jakarta sejak 17 Oktober 2022. Dia bakal menjadi nakhoda Jakarta selama satu tahun. Kepala Sekretariat Presiden ini lantas fokus pada tiga masalah, yaitu penanggulangan banjir, mengatasi kemacetan, dan menata kota.
Salah satu yang gencar dilakukan Heru adalah melanjutkan normalisasi Kali Ciliwung. Sebelumnya, normalisasi Kali Ciliwung mandek sejak era mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Pemerintah DKI bahkan telah mengalokasikan anggaran pembebasan lahan normalisasi kali dalam Rancangan APBD DKI 2023. Menurut Heru, nilainya mencapai Rp 700 miliar untuk pembebasan lahan di empat kelurahan.
Normalisasi dimulai Gubernur Jokowi
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bambang Heri Mulyono mengutarakan, pihaknya bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta masih menginventarisasi lahan untuk normalisasi Sungai Ciliwung. BBWSCC baru bisa mengajukan anggaran normalisasi setelah ditetapkan lokasinya.
"(Lahan) yang sudah fixed bisa kami akan usulkan anggarannya untuk tahun depan," kata dia di lokasi proyek Stasion Pompa Ancol-Sentiong, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 24 Oktober 2022.
Sebelumnya, normalisasi Sungai Ciliwung dimulai di era mantan Gubernur Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Beberapa rumah warga di bantaran sungai bahkan digusur saat mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat.
Namun, program ini mandek sejak 2017 ketika Gubernur Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta. Anies berjanji tak akan melanjutkan normalisasi apalagi sampai menggusur warga. Dia mengganti normalisasi dengan naturalisasi.
Kini Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono akan melanjutkan normalisasi. Menurut Bambang, pihaknya pernah mengalokasikan anggaran untuk normalisasi di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Akan tetapi, normalisasi belum bisa dilakukan. Dia berujar normalisasi tak dapat berjalan apabila pembebasan lahan belum rampung seluruhnya.
Bambang menyatakan lahan ini berpotensi masuk dalam anggaran 2023. Lokasi lainnya adalah Pejaten. Anggaran normalisasi, lanjut dia, akan diusulkan secepatnya. "Sekarang makanya tim kami dengan tim dari DKI sudah jalan sama-sama. Kami sudah periksa mana yang bisa, mana yang tidak," ucap dia.
Baca: Penanganan Laporan di Meja Pengaduan Balai Kota DKI Dijanjikan Selesai Dalam 3 Hari
Anies Baswedan bicara sumur resapan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan pembangunan sumur resapan merupakan salah satu upaya mengatasi banjir Jakarta pada beberapa lokasi cekungan. "Karena tempat-tempat yang cekungan seperti inilah yang paling potensi. Di situlah yang harus dipompa dan menjadi jawaban mengapa sumur resapan itu penting," kata Anies di Jakarta Recycle Center (JRC) Pesanggrahan, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2022 seperti dikutip dari Antara.
Menurut Anies, lokasi yang berbentuk cekungan membuat air mudah mengalir sehingga saat hujan lebat datang membentuk genangan yang mengakibatkan banjir. Adapun pada Selama malam, Anies sempat mendatangi kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dengan mengirimkan sejumlah alat, seperti truk pemadam kebakaran sampai mobil pompa untuk mengamankan warga yang terdampak banjir.
Hingga kini, Anies menuturkan banjir yang menggenang di rumah warga sudah berkurang dengan bantuan tim dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Anies turut bersyukur dengan adanya sumur resapan yang sudah dibangun baik mampu menjadi salah satu solusi mengurangi potensi banjir di kawasan tersebut.
Terbukti di daerah yang sudah terdapat sumur resapan, walaupun lokasi cekung menjadi genangan air yang tinggi, namun kecepatan air surut menjadi sangat tinggi pula, jelas dia. "Kami berharap kedewasaan kita semua untuk melihat ini sebagai sebuah masalah yang diselesaikan secara scientific. Bukan semata-mata secara politik," tuturnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 16 RT dan tujuh ruas jalan di Jakarta tergenang pada Selasa kemarin, imbas dari hujan yang mengguyur Jakarta pada siang hari dan menyebabkan beberapa sungai seperti Kali Krukut dan Mampang meluap.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan pembangunan sumur resapan merupakan salah satu upaya mengatasi banjir pada beberapa lokasi cekungan yang ada di Jakarta. "Karena tempat-tempat yang cekungan seperti inilah yang paling potensi. Di situlah yang harus dipompa dan menjadi jawaban mengapa sumur resapan itu penting," kata Anies di Jakarta Recycle Center (JRC) Pesanggrahan, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Heru Budi Hartono Pastikan Lanjutkan Program Normalisasi Sungai, Apa Saja?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.