TEMPO.CO, Jakarta - Warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan menyebutkan dua lokasi yang terdampak normalisasi Ciliwung, yaitu RW 3 dan RW 7.
Edi Sunarko, 28 tahun, mengatakan normalisasi Ciliwung di RW 7 sudah hampir rampung. Sedangkan, di RW 3 belum terlihat tanda ada warga yang beranjak dari tempat tersebut.
"Kalau di RW 7 udah berjalan itu, kurang lebih 60 persen. Kalau di sini (RW 3) mah belum kesentuh," kata warga RW 3 kelurahan Rawajati itu, Kamis, 16 November 2022.
Menurutnya, hal itu karena warga belum medapatkan angka ganti rugi yang cocok dalam pembebasan lahan untuk normalisasi sungai Ciliwung. Dia mengatakan sosialisasi dari Pemprov DKI sudah ada, tetapi uang ganti rugi masih negosiasi. "Belum mantep, masih tawar-menawar," ucapnya.
Warga RW3 yang lain, Junaedi, 40 tahun, mengungkap alasan mengapa RW 7 yang terlebih dahulu dibangun, yaitu di sana masih banyak tanah kosong.
“Kalau di sini kan masih banyak rumah-rumah, sebelah sini kan permukiman semua,” jelasnya.
Edi mengatakan, warga yang digusur rumahnya tidak pergi secara cuma-cuma, mereka juga diberi ganti rugi dalam proses pembebasan untuk normalisasi sungai. “Kisaran lima sampai delapan juta rupiah per meter persegi," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi normalisasi Ciliwung, warga RW 3 tampak masih beraktivitas seperti biasa. Belum juga terlihat warga bebenah untuk pindah atau meninggalkan tempat tinggalnya. Rumah-rumah pun masih berdiri tegak.
ALIYYU MEDYATI
Baca juga: Warga Penerima Ganti Rugi Normalisasi Sungai Ciliwung Pilih Pindah Mandiri Sebelum Direlokasi