TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perekonomian DPRD DKI Jakarta menyetujui pemberian penyertaan modal daerah (PMD) Rp1,2 miliar untuk PT Food Station Tjipinang Jaya. PMD tersebut diharapkan mampu memenuhi ketersediaan beras fortifikasi kaya vitamin.
“Ini satu-satunya program yang beririsan langsung dengan stunting. Keterjangkauan harga penting. Kalau programnya ada, tetapi harganya tidak terjangkau, ya, jadi tidak tuntas upaya kita,” kata Anggota Komisi B DPRD DKI Farazandi Fidinansyah dalam keterangan tertulis, Ahad, 20 November 2022.
Melalui PMD yang diberikan, kata dia, PT Food Station harus menjamin keterjangkauan harga. Tujuannya agar program tersebut efektif sebagai upaya meningkatkan gizi masyarakat, serta menekan angka stunting pada anak usia dini yang kini mencapai 16,8 persen.
Selain Farazandi, anggota Komisi Perekonomian DPRD DKI lainnya, Nur Afni Sajim, mengatakan beras bervitamin yang dinilai mampu mencegah stunting harus memiliki harga jual ekonomis. Jika harga jualnya mahal, maka dikhawatirkan masyarakat ekonomi kelas bawah tidak mampu mengonsumsinya.
Dampaknya, kata Nur Afni, target awal penyediaan beras tersebut tidak tepat sasaran. “Itu menjadi perhatian. Kita tidak mau, nanti kegiatan itu, ke masyarakat berdampaknya tidak ekonomis,” ujarnya.
Anggota Komisi B Taufik Zoelkifli turut mendorong PT Food Station agar beras fortifikasi masuk dalam program pangan murah dengan harapan pemegang kartu Jakarta pintar (KJP) dapat membelinya dengan harga terjangkau.
“Kita memberikan modal untuk menyediakan beras fortifikasi itu, nanti berikutnya jika mau digunakan untuk keperluan masyarakat yang membutuhkan, nanti bisa kita skemakan dengan KJP dan bantuan sosial,” kata Taufik.
Sementara itu, menurut Direktur PT Tjipinang Food Station Pamrihadi Wiraryo, beras fortifikasi merupakan beras premium yang dicampur dengan kernel mengandung zinc, sehingga beras diharap mampu mencegah stunting.
“Sebagaimana kita ketahui salah satu program strategis Pemprov adalah mengurangi stunting. Beras fortifikasi itu diproduksi oleh mitranya FS, di mana beras mengandung kernel zinc yang bisa langsung dikonsumsi masyarakat,” kata Pamrihadi.
Untuk penyebarluasan beras fortifikasi, kata dia, PT Tjipinang Food Station akan bekerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial.
Ia berharap Pemprov DKI bisa memiliki program pendistribusian beras ke masyarakat kurang mampu. Sebab, harga yang dipasang PT Food Station Tjipinang saat ini Rp 16.000 per kilogram.
“Kalau seandainya itu mau dijadikan program oleh Pemprov, Pemprov harus mendesain. Ini baru harga keekonomian yang diperuntukan bagi anak-anak atau bagi warga yang merasa penting mengkonsumsi beras fortifikasi,” katanya.
MUTIA YUANTISYA
Baca juga: Heru Budi Cek Stok Beras di Pasar Induk Cipinang, Mobilisasi 29.845 Ton dari Makassar, NTT dan Bulog