TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini sekitar 25 orang yang merupakan perwakilan warga Kampung Bayam, Jakarta Utara, menggelar unjuk rasa sambil mendirikan tenda di depan Balai Kota DKI.
Mereka menuntut agar bisa segera menempati hunian di Kampung Susun Bayam yang telah diresmikan Gubernur DKI Anies Baswedan pada Oktober lalu.
Sejak diresmikan 12 Oktober 2022 lalu, mereka belum bisa menempati hunian kampung susun yang dibangun di atas lahan Kampung Bayam yang dahulu mereka tinggali.
Padahal, sejumlah persyarakat sudah mereka penuhi. Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda mengatakan warga yang akan menempati kampung susun di kompleks Jakarta International Stadium telah menjalani verifikasi.
"Kami kan sudah diverifikasi, sudah mendapatkan nomor hunian, sudah ada Surat Keputusan (SK) tapi belum bisa menempati," kata Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda di Balai Kota Jakarta.
Seperti dilansir dari Antara, Kamis, 1 Desember 2022, puluhan warga Kampung Bayam tersebut kompak mengenakan seragam berwarna biru dan duduk tanpa alas di trotoar, beratapkan tenda berwarna biru dan oranye.
Mereka kemudian mengutarakan keinginannya untuk segera menghuni rumah susun yang diresmikan pada 12 Oktober 2022.
"KSB huniannya masih kosong, sudah bisa dihuni dan kami sudah terverifikasi. Daftar nama dan daftar hunian sudah ada, gedung sudah bisa dimasuki, kenapa kami tidak bisa masuk?," kata Asep.
Warga juga meminta agar ada pemberdayaan kepada koperasi yang dikelola warga Kampung Bayam. "Terus kami punya koperasi juga harus diberdayakan. Kami kan ada Koperasi Persaudaraan warga Kampung Bayam, sudah berbadan hukum dan legalitasnya jelas," ucapnya.
Asep menuturkan aksi mendirikan tenda di depan Balai Kota Jakarta akan terus mereka jalankan hingga ada kepastian bahwa mereka menghuni Kampung Susun Bayam.
Baca juga: Warga Kampung Bayam Geruduk Balai Kota DKI: Ingin Temui Pengambil Keputusan Bukan Mediator