TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Bayam menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022.
Dari pantauan Tempo, warga Kampung Bayam mulai mendatangi Balai Kota sejak pukul 09.15 WIB. Mereka membawa berbagai peralatan rumah tangga seperti galon, wajan, termos, gas, serta sejumlah makanan seperti kopi dan roti.
Tak hanya itu, warga terlihat membangun tenda dari terpal berwarna biru.
Ada tiga hal yang menjadi tuntutan warga dalam aksi tersebut. Pertama, mereka menuntut agar bisa segera bisa menghuni Kampung Susun Bayam (KSB).
Baca juga: Warga Kampung Bayam Terlantar, DPRD Minta Dinas Cek Janji Anies Baswedan
“Tuntutan kami, pertama, segera mungkin bisa masuk ke rusun. Yang kedua, segera mungkin kita ada penyerahan kunci. Terus yang ketiga, harga nominal sewa itu bisa terjangkau untuk masyarakat,” kata Ketua Persatuan Warga Kampung Bayam (PWKB), Asep Suwenda di lokasi, Kamis, 1 Desember 2022.
Harga Sewa Kampung Susun Bayam
Terkait harga sewa hunian di Kampung Susun Bayam, Asep menjelaskan sejauh ini sudah ada dua kali pertemuan untuk mengkomunikasikan hal tersebut.
“Terakhir, kami udah dua kali pertemuan perihal nominal. Pertama itu Rp1,5 juta, yang kedua itu Rp600 ribu sekian,” kata Asep.
Menurut dia, harga Rp600 ribuan tersebut diperuntukkan bagi unit di lantai 3. Sedangkan untuk unit di lantai 2 sekitar Rp700 ribuan. “Padahal di lantai 2 itu dihuni para lansia, prioritas,” katanya.
Harga yang ditawarkan ini tentu saja membuat warga keberatan sehingga mereka mengajukan banding.
Ia mengatakan pihaknya berharap pengelolaan Kampung Rusun Bayam ini bisa disamakan dengan pengelolaan Kampung Susun Akuarium dan Kampung Susun Kunir. “Di Akuarium sama Kunir itu kan Rp35 ribu per bulan. Jadi ada keberpihakan dengan rakyat kecil,” katanya.
Diketahui, pengelolaan Kampung Susun Akuarium dilakukan oleh koperasi yang dibentuk warga. “Jadi harapan kita bisa dikelola oleh koperasi. Ini akan jadi agenda kita juga, kita pengen hunian ini (Kampung Susun Bayam) bisa dikelola oleh koperasi,” ungkap Asep.
AMI HEPPY SETYOWATI
Baca juga: Jakpro Berharap Pengelolaan Kampung Susun Bayam Bisa Segera Diserahkan ke DKI