Tanggul Sungai Citarum Pernah Jebol di Pebayuran
Tahun lalu, tanggul sungai Citarum jebol pada 21 Februari 2021. Akibatnya banjir setinggi 1,5 meter menggenangi Pebayuran dan Kedungwaringin hingga beberapa hari. Tanggul jebol itu terjadi di Desa Sumberurip dan Desa Karangsegar Kecamatan Pebayuran.
Ada ribuan rumah penduduk dan fasilitas umum maupun sosial terendam banjir. Bahkan ketinggian air pada hari pertama hingga kemarin mencapai 2,5 meter. Banjir akibat tanggul jebol itu juga sempat melumpuhkan jalur kereta api dan jalan pantura.
Foto aerial rumah warga terdampak banjir luapan Sungai Citarum di Desa Sumberreja, Kecamatan Pabayuran, Kabupaten Bekasi, Senin, 22 Februari 2021. Banjir ini diperparah dengan jebolnya tanggul Sungai Citarum. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga sempat meninjau lokasi tanggul jebol itu. Jokowi minta perbaikan tanggul yang jebol di 3 titik itu selesai dalam 2 hari.
Pemerintah juga menangani rumah warga yang terdampak akibat tanggul jebol itu. Sedikitnya 30 rumah terdampak akibat kerusakan tanggul tersebut. “Yang terkena dampak, di sini tadi ada 30 perumahannya juga akan diselesaikan dalam waktu yang secepat-cepatnya,” kata Jokowi pada 24 Februari 2021.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tanggul jebol itu memicu banjir di beberapa desa di Kabupaten Bekasi pada Ahad dini hari, pukul 01.00.
Keempat desa yang terdampak banjir akibat tanggul jebol itu berada di Kecamatan Pebayuran. Banjir mengakibatkan 5 unit rumah hanyut. Petugas BPBD Kabupaten Bekasi melaporkan tinggi muka air antara 100 hingga 250 cm. BPBD telah mengidentifikasi kebutuhan mendesak penanganan darurat, seperti bambu, karung, mie instan, air mineral, makanan siap saji, obat-obatan, vitamin, perahu evakuasi, mesin perahu, tali tambang dan lampu tembak.
Baca juga: Banjir di Tangerang Sebabkan Tanggul Kali Angke Jebol