TEMPO.CO, Jakarta - Ketinggian tanggul pantai yang berada di Muara Baru, RW 17 Penjaraingan, Jakarta Utara ditinggikan lagi hingga 20 cm.
Menurut pengawas pekerjaan proyek peninggian tanggul Muara Baru, M Djahruddin, penambahan ketinggian tanggul dilakukan secara rutin dua tahun sekali. Tujuannya, supaya air laut tidak meluap ke atas saat pasang laut sedang tinggi.
"Setiap dua tahun ditinggikan kurang lebih 20 cm," kata Djahruddin seperti dilansir dari Antara, Kamis, 5 Oktober 2023.
Tanggul pantai di Muara Baru tersebut berada di lahan PT Pelindo (Persero). Menurut Djahruddin penambahan ketinggian tanggul sudah berjalan sekitar satu bulan. Adapun ketinggian awal tanggul antara tiga sampai empat meter.
Berdasarkan Informasi ang termuat di aplikasi Jakarta Satu, panjang tanggul Muara Baru di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara mencapai 3.492 meter. Tanggul itu membentang dari Jalan Kakap di Muara Baru sampai Jalan Pasar Ikan yang berada di Luar Batang.
Adapun struktur material penyusun berupa dinding bergelombang (Corrugate Concrete Sheet Pile/CCSP) tambah parapet.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan tanggul Muara Baru tersebut berada di kawasan PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
"Tanggul itu ada di tanah yang masuknya kawasan Pelindo," kata Ali saat acara peresmian Reservoir Komunal Rusun Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu,
Ali menyatakan bahwa tanggul pantai tersebut merupakan bagian dari proyek National Capital Integrated Coasted Development (NCICD) Fase A yang dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA).
Namun, pembangunan tanggul di Jakarta Utara belum mengarah tembok laut raksasa atau giant sea wall.
"Sebenarnya itu, Giant Sea Wall, kami masih belum sampai ke arah sana ya. Tapi pembangunan tanggul ini tinggal sedikit lagi di daerah Angke, kemudian ada lagi di ujung Cilincing sana, supaya bisa menjadi 100 persen," ujar Ali.
Total panjang tanggul NCICD Fase A di mana Pemprov DKI ikut mengambil bagian untuk membangunnya, mencapai sekitar 11 kilometer. Pembangunan mencakup empat klaster tanggul pantai di wilayah Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa, dan Kali Blencong.
Proyek tanggul yang menjadi salah satu langkah penanggulangan penurunan muka tanah di ibu kota itu dicanangkan Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta selama tiga tahun, dari 2023-2025, dengan anggaran sebesar Rp595 miliar.
Pilihan Editor: Dinas SDA DKI: Kebocoran Tanggul di Muara Baru Tak Pengaruhi Aktivitas Warga