TEMPO Interaktif, Bogor: Pedagang Kampung Caringin Rt 5/2, Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawi, menolak rencana berdirinya toko swalayan Alfamart dilingkungan tempat mereka berjualan.
Menurut mereka, berdirinya Alfamart akan mematikan usaha mereka, sebagai sumber mata pencaharian satu-satunya selama bertahun-tahun.
“Kalau Alfamart berdiri di sini, kami tak akan kuat bersaing, usaha kami akan mati. Konsumen pasti akan memilih membeli ke Alfamart,” kata Muksin, Selasa (31/3), salah seorang pedagang sembako, yang berjualan persis disamping bangunan yang bakal ditempati Alfamart.
Rumor yang berkembang di kalangan pedagang, rencana berdirinya bangunan Alfamart itu telah melibatkan oknum warga sekitar. Sejumlah warga diberi uang pelican untuk menandatangani persetujuan keberadaan minimarket di lingkungan tersebut.
"Ada yang dikasih Rp 50 ribu, dan ada yang Rp 150 ribu, supaya menyetujui keberadaan Alfamart di sana,” ujar salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu saat dihubungi kepala desa Banjarsari, Akun Kurnaen, menegaskan, pihaknya siap memfasilitasi keberatan pedagang dan akan segera mempertemukannya dengan pemilik bangunan Hendra Jaya, warga Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.
“Saya tak ingin dituduh telah disogok oleh pengusaha. Kami sudah menutup sementara pekerjaan bangunan agar jangan membangun dulu. Suratnya pun telah kami tembuskan ke Pemerintah Kabupaten Bogor,” Kata Akun.
DIKI SUDRAJAT