TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Angela Hindriati tak menyangka Ecky Listiantho bisa membunuh dan memutilasi perempuan berusia 54 tahun itu. Belakangan mereka mendapat informasi bahwa Ecky kerap menipu orang yang ia kenal.
Setiap wanita atau orang yang diajak berbicara, kata Turyono Wahadi, kakak kandung Angela Hindriati Wahyuningsih, gampang dibuat mempercayai omongannya.
"Kita enggak menyangka kalau dia itu berniat ngebohongi kita. Sangat halus sekali," kata Turyono, kepada Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 16 Januari 2023.
Pertama, menurut Turyono, terlihat karakter Ecky itu saat mereka bertemu pertama kali di Stasiun Gambir. Saat itu dia dan tiga kerabatnya menemui Ecky untuk menanyakan keberadaan Angela yang dilaporkan hilang sejak Juli 2019.
Omongan Ecky pada pertemuan itu, bagi Turyono bisa dianalisa bahwa pria 34 tahun itu sangat profesional mengelabui orang. "Jadi untuk mebohongi orang itu sangat profesional. Omongannya, ucapannya, itu halus," ujar Turyono.
Misalnya, saat menanyakan keberadaan Angela, Ecky menjawab tidak tahu. Dia mengaku sedang mencari Angela juga terkait pembelian apartemen Angela. Angela disebut menjual apartemennya senilai Rp 1 miliar kepada Ecky.
Kedua, Ecky disebut beberapa kali menipu kerabatnya dengan menjual motor dan mobil milik keluarga istrinya yang membuka jasa sewa kendaraan. Cerita tersebut didengar langsung dari tante istri Ecky, yang sepekan lalu menelepon Turyono meminta maaf atas pembunuhan adiknya.
"Tante istri si pelaku itu beberapa waktu lalu telepon saya. Dia menceritakan kalau dia sendiri tertipu dengan ucapan dan omongan (Ecky)," kata dia. "Mobil, motor disewain, dijual sama pelaku."
Turyono menerangkan, berdasarkan cerita kelaurga dari istri Ecky, banyak tertipu dengan ucapan pria yang sebelumnya dilaporkan hilang pada 23 Desember 2022 iti. Ecky, kata dia, pernah mengaku kepada pacarnya ia berprofesi sebagai dokter.
Selain dokter, Ecky pernah mengaku mahasiswa di salah satu kampus ternama, dan memiliki apartemen. Dari cerita perempuan tersebut, Turyono baru mengenal sebagian karakter Ecky. Sebelumnya, Turyono tidak pernah tahu soal tersangka pembunuhan Angela itu.
"Kita hanya ketemu sekali di Stasiun Gambir mencari informasi tentang adik saya," tutur Turyono.
Pertemuan Angela dan Ecky disebut terjadi pada 2018. Mereka berkenalan di situs media sosial Kaskus. Hubungan pertemanan sempat terputus, tidak berkomunikasi. Hubungan itu kembali terjalin pada 2021. Saat itu keduanya langsung berbapacaran.
Pada November 2021, Angela dibunuh dengan lehernya dicekik. Menurut pengakuan Ecky ia membunuh Angela karena perempuan itu terus mengajak Ecky menikah. Ecky marah dan mengeksekusi Angela yang berujung mutilasi.
Tubuh Angela baru ditemukan pada 29 Desember lalu ketika polisi menggeledah indekos Ecky, yang sebelumnya dilaporkan hilang. Keluarga melaporkan ke Polsek Bantargebang, Ecky hilang setelah berpamitan mengambil uang di anjuangan tunai mandiri atau ATM.
Kepala Unit IV Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Tommy Haryono, mengatakan saat mengecek tubuh Angela di kontainer, Ecky muncul dengan mobil bersama satu perempuan. Wanita itu pacar Ecky. Keduanya berkenalan lewat media sosial.
Baca juga: Kematian Angela Masih Menyisakan Misteri, Teka-teki Saksi Kunci Kasus Mutilasi di Bekasi