TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran mengatakan korban pembunuhan yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki dan kelompoknya tak hanya di Bekasi. Fadil mengatakan Wowon, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solihudin adalah tersangka pembunuhan berantai atau serial killer.
Korban pembunuhan berantai Wowon juga ada di Cianjur dan Garut. "Jumlah korban pembunuhan berantai sementara di Bekasi tiga orang meninggal," kata Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Kamis, 19 Januari 2023.
Korban tewas di Kota Bekasi adalah Ai Maemunah (40 tahun), Ridwan Abdul Muiz (23 tahun), dan M. Riswandi (17 tahun). Mereka terbujur kaku setelah minum kopi mengandung racun pestisida. Sedangkan korban selamat adalah NAS (5) yang kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Satu tersangka juga masih dirawat di RSUD Bantargebang, Kota Bekasi, yaitu M. Dede Solihudin. Dia diduga juga minum kopi beracun bersama para korban lain di rumah kontrakan mereka di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Itu merupakan bagian dari skenario pembunuhan berencananya.
"Di TKP Cianjur ada empat kerangka kemudian ada pengakuan dari tersangka, satu kerangka lain dalam pencarian belum ditemukan. Kemudian di Garut ada satu orang yang ditemukan setelah sebelumnya dibuang ke laut," ujar Fadil Imran.
Tiga korban di Cianjur dikuburkan di dalam lubang satu per satu di rumah Duloh. Menurut keterangan tersangka, korban ini adalah Bayu, Noneng dan Wiwin, serta Farida.
Warga setempat juga telah menemukan korban yang dibuang ke laut. Jasad itu kini telah dikuburkan secara layak.
Kapolda Metro mengatakan semua identitas korban yang dikubur itu masih dalam identifikasi kedokteran forensik.
"Ini soal kemanusiaan, untuk melawan kekejian, kalau saja partner in crime ini tidak terungkap atau dibiarkan, bisa saja ada korban-korban selanjutnya," tutur Fadil Imran.
Baca juga: Kasus Wowon Bunuh Satu Keluarga yang Tewas Keracunan di Bekasi, Polisi Temukan Zat Aldicarb di TKP
Pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon, Duloh dan Dede ini terungkap setelah polisi menyelidiki kasus satu keluarga meninggal keracunan di Bantargebang, Bekasi pada Kamis, 12 Januari 2023. Tetapi tidak ada tanda-tanda kerusakan barang atau jejak darah. Alasan anak kecil ikut diberi minum kopi beracun juga masih ditelusuri.
Dari hasil penyelidikan, pelaku membunuh para korban karena dianggap berbahaya. Para korban yang masih keluarga dekat ini dianggap mengetahui jejak penipuan dan pembunuhan korban sebelumnya di Garut dan Cianjur.
Modus penipuan yang dilakukan Duloh dengan bantuan Wowon adalah iming-iming dapat memberi kekayaan dengan kekuatan supranatural. Polisi juga masih menelusuri mengapa ada anak kecil ikut jadi korban pembunuhan berantai ini. "Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," kata Fadil Imran.
Baca juga: Wowon, Duloh dan Dede, Begini Peran Tiga Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi