TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak banyak berkomentar mengenai rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghadapi pendatang baru ke Ibu Kota. Dia pernah mengutarakan, pendatang baru berhubungan dengan kemiskinan ekstrem di Jakarta.
"Nanti bab kedua ya," kata dia sambil bergurau saat menanggapi pertanyaan awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Februari 2023. Jawaban Heru sontak mengundang gelak tawa wartawan dan sejumlah orang yang berada di sana.
Sebelumnya, Heru mengatakan pendatang baru menjadi salah satu kendala pengentasan kemiskinan ekstrem. Padahal, Pemprov DKI Jakarta sudah menyalurkan sejumlah bantuan atau layanan sosial untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Untuk itu, Kepala Sekretariat Presiden ini meminta Camat dan Lurah bersama dengan RT dan RW membantu mengatasi kendala kemiskinan ekstrem akibat pendatang baru tersebut.
“Ini Camat dan Lurah perlu dibantu oleh RT dan RW dalam menangani pendatang baru," ujar dia dalam acara Guyub Ketua Rukun Warga (RW) se-Jakarta Barat di Grand Ballroom Hao Di Fang, Gedung Season City, Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu, 4 Februari 2023.
Heru juga meminta seluruh pihak untuk dapat bersinergi, termasuk antar pengurus RT/RW dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Sinergi ini sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen dan stunting di Jakarta di angka 14 persen pada 2024.
Target ini, tutur dia, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. "Sinergi dibutuhkan dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai percontohan untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting," ucap Heru Budi.
Pilihan Editor: Kemiskinan Ekstrem Masih Ada di Jakarta, Heru Budi Ungkap Kendala Pengentasannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.