Masalah Ini Mengganjal Persija untuk Merumput di JIS
Meski diklaim telah memenuhi standar, namun JIS hingga kini masih belum menjadi stadion kandang Persija. Mengenai hal tersebut, Syachrial mengaku tidak mengetahui secara pasti alasannya.
Namun, ia tak menampik soal kemungkinan hal itu disebabkan biaya sewa JIS yang tinggi. “Itu sih mungkin ada pertimbangan lain dari Persija. Itu mungkin (harga sewa),” ujarnya.
Pada Mei tahun lalu, Presiden klub Persija Mohamad Prapanca mengatakan JIS belum tentu menjadi kandang timnya pada Liga 1 Indonesia musim 2022-2023. Alasannya kontrak bisnis dengan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro belum rampung.
“Belum bisa dipastikan. Kami lagi memfinalisasi kontrak dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Ini urusan bisnis ke bisnis (B2B), jadi tidak ada urusannnya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemilik Jakpro,” ujar Prapanca di JIS, Jakarta, Sabtu, 7 Mei 2022 seperti dikutip dari Antara.
Menurut Prapanca, salah satu hal yang masih terus dibicarakan oleh Persija dan Jakpro adalah soal harga sewa JIS.
Pembiayaan untuk menggunakan JIS, kata dia, seharusnya tidak merugikan salah satu pihak. "Contohnya, andai mahal karena harus untuk menutup return of investment-nya Jakpro, yang nantinya harus dikorbankan The Jakmania (suporter Persija-red). Kami tidak mau seperti itu. Kami mesti mencapai harga tertentu yang menguntungkan semua pihak. Itu yang sedang kami negosiasikan,” tutur Prapanca.
Pilihan Editor: Bukan JIS, Persija Ingin Bermarkas di GBK di Sisa Musim Liga 1