TEMPO.CO, Bekasi - Umat katolik di Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa (PCGIT), Bekasi, memulai perayaan Tri Hari Suci dengan Ekaristi Kamis Putih, Kamis, 6 April 2023. Misa dilaksanakan dua kali, pukul 17.00 WIB dan 20.30 WIB. Lebih dari 7 ribu umat hadir.
Kamis Putih merupakan perayaan untuk mengenang perjamuan terakhir Yesus Kristus dengan para muridnya sebelum menjalani penderitaan dan wafat di salib.
Misa konselebrasi pertama dipimpin Romo Antonius Suhardi Antara Pr sebagai selebran utama dan konselebran Romo Yakobus Rudiyanto SJ. Misa kedua selebran utama Romo Camellus Delelis Da Cunha Pr dan Romo T. Agus Sriyono, SJ sebagai konselebran.
Dalam perayaan Kamis Putih diadakan upacara pembasuhan kaki sebanyak 12 umat. Hal ini sebagai simbolisasi peristiwa Yesus membasuh kaki 12 muridnya.
Dalam kotbahnya, Romo Antonius Suhardi Antara Pr mengatakan dengan merayakan Kamis Putih, umat mengenangkan perjamuan Tuhan, yang mengacu pada tradisi perjamuan Paskah Yahudi. "Paskah bagi orang Kristiani adalah perayaan sengsara, wafat dan Kebangkitan Tuhan yang menyelamatkan dan membebaskan manusia dari perbudakan dosa," katanya.
Merayakan Paskah pada dasarnya adalah merayakan Ekaristi. Gereja mengucapkan syukur dengan cara bersatu dalam pemberian diri Kristus untuk menebus seluruh umat manusia. Hari Kamis Putih, menjadi sebuah titik balik bagi kita untuk memaknai secara penuh perayaan Ekaristi yang kita ikuti setiap Minggu.
"Mari kita semakin menghayati Ekaristi dengan sikap hidup kita dalam mewujudkan kesejahteraan bersama, karena keluarga kita sebagai dasar untuk peduli dan berbagi, ucap Romo Antara mengakhiri.
Ekaristi ditutup dengan arak-arakan Sakramen Mahakudus ke tempat ibadat tuguran, yaitu doa di depan Sakramen Mahakudus. Ibadat ini menjadi kesempatan perenungan bagi umat sebelum memperingati wafatnya Yesus Kristus pada Jumat Agung.
Pilihan Editor: Makna Jumat Agung: Arti Pengampunan dan Pengorbanan Yesus untuk Manusia