TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, meminta rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) untuk menyambut Piala Dunia U-17 2023 tidak dipolitisasi.
“Bila ada yang belum sempurna atau perlu diperbaiki, silakan saja. Event ini membawa nama bangsa, jangan sampai ada politisasi,” kata Wibi Andrino dalam keterangan tertulis, Ahad, 2 Juli 2023.
Anggota Komisi Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta itu menyebut JIS sebagai salah satu stadion terbaik di dunia sehingga layak menjadi pilihan untuk gelaran event olahraga internasional.
“Prinsipnya kami dukung upaya pemerintah untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-17. Kami bangga bila JIS akan digunakan untuk kegiatan tersebut. Tentu sebagai salah satu stadion terbaik dunia,” kata dia.
JIS menjadi salah satu opsi stadion yang akan dipakai untuk Piala Dunia U-17 setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno kemungkinan tidak bisa digunakan karena bentrok dengan konser Coldplay. Namun, pemerintah menyoroti akses masuk-keluar penonton dan kantong parkir di stadion yang dibangun di era Gubernur DKI Anies Baswedan itu.
Masalah akses penonton dan minimnya kantong parkir ini terlihat saat grup Dewa 19 menggelar konser akbar mereka di JIS pada 6 Februari 2023. Sejak awal JIS dibangun dengan konsep minim kantong parkir agar publik mau menggunakan transportasi umum. Namun, belum adanya angkutan umum yang memadai membuat publik kesulitan mengakses stadion berkapasitas 82 ribu penonton itu.
“Yang pasti menjadi catatan kemarin kendalanya itu parkir sama akses penonton. Yang harusnya ada empat pintu, baru terbuka satu pintu. Ini yang tentu harus kita antisipasi keselamatan daripada suporter," kata Ketua PSSI Erick Thohir saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 26 Juni 2023.
Rencananya Erick bersama Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan meninjau JIS untuk memastikan kelayakan stadion tersebut sesuai standar FIFA.
Sejak diresmikan Anies Baswedan 24 Juli tahun lalu, JIS belum pernah lagi digunakan untuk pertandingan sepak bola. Saat Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, yang belakangan batal digelar, PSSI tak menyertakan JIS sebagai salah satu arena pertandingan.
Rencana Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 kerap dikaitkan dengan tak terpakainya JIS untuk pertandingan sepak bola hingga kini.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William A. Sarana, meminta dilakukan audit pembangunan yang tidak terencana pada JIS karena telah menghabiskan dana sekitar Rp 4,5 triliun yang 80 persennya diperoleh dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Dana tersebut merupakan pinjaman pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pada 2020. "Akibatnya, pemerintah pusat harus cuci piring karena sejumlah kekurangan, seperti masalah akses hingga lahan parkir. Konser Dewa 19 beberapa waktu lalu, penonton kesulitan mengakses stadion, parkiran jauh, tidak cukupnya kantong-kantong parkir," katanya.
Pilihan Editor: Menpora Sebut Jokowi Ingin Renovasi Lagi JIS, Apa Peran Fauzi Bowo dan Anies Baswedan Saat Pembangunan?