TEMPO.CO, Jakarta - Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan mengatakan telah diperlihatkan rekaman CCTV kejadian penganiayaan Mario Dandy Satriyo terhadap D (laki-laki usia 17 tahun). Dia melihat dua kali rekaman itu saat ditunjukan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.
Saat ia diminta bicara soal penganiayaan itu di ruang sidang, Shane menitikan air mata, suaranya mulai terbata-bata ketika mengakui kesalahannya di hadapan majelis hakim.
"Jadi pada saat itu juga saya menyesali, Yang Mulia. Kenapa nggak pada saat tendangan pertama atau kedua saya langsung pisahkan? Kenapa pada saat dia udah nggak berdaya" ujarnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 4 Juli 2023.
Shane mengakui dosanya, oleh karena itu, rencananya melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer atau Akmil menjadi pupus. Kini dia menjadi terdakwa penganiayaan lantaran menuruti perintah Mario Dandy merekam kejadian pada 20 Februari 2023, serta tidak mencegah tindak pidana tersebut.
Selain Shane, pacar Mario Dandy inisial AG (perempuan usia 15 tahun) juga terseret dalam perkara ini. AG berperan menjembatani pertemuan D bersama Mario dan Shane dengan modus mengembalikan kartu pelajar.
Kemudian, AG tidak mencegah terjadinya penganiayaan dan hanya mendiamkan Mario menendang kepala D berkali-kali hingga koma. AG telah dihukum 3,5 tahun penjara dan statusnya sudah berkekuatan hukum tetap.
Punya rasa takut kepada Mario
Shane Lukas mengungkapkan dirinya takut dan segan kepada Mario Dandy. Alasannya karena Mario pernah membantu Shane dengan meminjamkan sepeda motor untuk berangkat sekolah, karena motor Shane sedang rusak.
"Dipinjamkan dua minggu, terjadilah saya ditabrak orang baret tepongnya (penutup badan sepeda motor)," tuturnya.
Pada persoalan itu, Shane berusaha menjelaskan, namun Mario terlanjur marah besar. Kemudian Mario meminta sepeda motor itu dikembalikan, Shane merasa tidak enak hati kepada temannya itu.
Kejadian lainnya adalah jok sepeda motor Harley Davidson milik Mario sedang dibuat mainan teman-teman lain dengan cara dipukul-pukul.
Lalu jok tersebut rusak dan tidak bisa menutup, meski Shane tidak terlibat merusak. Selanjutnya Mario menyalahkan Shane lagi dan menyebut temannya itu selalu merusak barang miliknya.
Selanjutnya Mario bertanya apakah Shane sanggup mengganti jok yang rusak. Harga sesuai mereknya pun diperlihatkan.
"Yang saya ingat nominalnya Rp 4,7 juta atau Rp 4,5 juta," kata Shane.
Dia berniat mengganti, namun dengan meminta jangka waktu dua minggu. Mario menolak dan meminta agar tidak perlu menyentuh barang-barang miliknya lagi.
Karena rasa bersalah, Shane akhirnya hanya menuruti apa yang Mario minta meski itu salah. "Saya merasa ada utang budi sama Mario," ujarnya.
Pilihan Editor: