TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo memastikan tidak menemukan calon siswa menggunakan alamat fiktif dalam PPDB Zonasi. Purwosusilo mengatakan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono telah menginstruksikan jajarannya untuk segera memeriksa data Calon Peserta Didik Baru (CPDB) jalur zona prioritas satu usai ramai-ramai berita alamat fiktif.
“Setelah ada berita (alamat fiktif) untuk cek CPDB pada jalur zona prioritas satu di sekolah-sekolah, utamakan sekolah-sekolah yang diburu orang,” katanya kepada Tempo saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 11 Juli 2023.
Saat ini, kata Purwosusilo, data yang dimiliki Dinas Pendidikan sudah by name by address yang selanjutnya data tersebut diserahkan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.
“Dukcapil nanti si A ini detailnya di mana, akan tahu dia di mana, kemudian bersama kewilayahan untuk ngecekin ke lapangannya. Walau pun kita tidak ada (alamat fiktif),” ujarnya.
Anak buah Heru Budi itu mengungkapkan di Jakarta tidak ditemukan calon peserta didik dengan alamat fiktif lantaran ada persyaratan minimal satu tahun masuk dalam Kartu Keluarga (KK) domisili untuk PPDB 2023 jalur zonasi.
“Itu terjadi mungkin baru tiga bulan masuknya (KK) kalau kita kan minimal satu tahun (namanya masuk ke dalam KK). Nggak ada yang baru enam bulan, tiga bulan, satu minggu menjelang PPDB,” ucap Purwosusilo.
Dinas Pendidikan bersinergi dengan Dinas Dukcapil, Wali Kota, Camat, Lurah, hingga RW dan RT untuk memastikan tidak adanya alamat fiktif pada jalur zonasi.
“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada ditemukan kasus seperti itu, kalau toh nanti ada, kita dalami,” kata dia.
Sebelumnya Heru Budi meminta Dinas Pendidikan DKI untuk menyiapkan data lengkap sebagai antisipasi apabila ditemukan kasus alamat fiktif seperti di Bogor.
Pekan lalu Wali Kota Bogor Bima Arya turun langsung mengecek ke beberapa rumah yang diduga dijadikan alamat fiktif untuk mendaftar sekolah lewat PPDB zonasi.
Bima menindaklanjuti laporan soal indikasi kecurangan di penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang viral di media sosial sejak Rabu, 5 Juli 2023.
Dalam konten media sosial itu, tidak secara jelas disebutkan alamat fiktif, melainkan ada praktik titip identitas anak di kartu keluarga (KK).
Bima Arya mengecek langsung beberapa rumah yang menjadi alamat untuk mendaftar sekolah. Dari pengecekan itu, ia menduga bahwa memang ada permainan dalam PPDB zonasi.
Pilihan Editor: Plt Wali Kota Bekasi Temukan Kejanggalan PPDB Zonasi, Satu Nama Siswa Dipakai Berkali-kali