Banyak Air di Paru-paru Cipto
Sekitar jam 12 malam, dokter memanggil Ristanto untuk meminta persetujuan pemasangan alat di dalam tubuh Cipto. "Dokter minta persetujuan untuk memasukkan alat yang ada kameranya. Ini untuk mengetahui penyakitnya apa, karena air di paru parunya banyak banget," kata Ristanto.
Saat itu Ristanto tidak langsung menyetujui dokter melakukan tindakan itu. Ia sempat bertanya kemungkinan besar apakah Cipto bisa selamat. "Saya tanya ini besar kemungkinan gimana dokter ? Ya namanya alat pasti ada risikonya pak," kata Ristanto menirukan dokter RSCM yang akan melakukan tindakan kepada Cipto saat itu.
Ristanto kembali mencecar dokter itu. "Lah saya tanya lagi, ini berapa persen , yah 95 persen bisa selamat, 5 persennya bisa gagal, bisa henti jantung . Ya udah akhirnya dikerjakan karena gak ada pilihan lain," kata Ristanto.
Namun kondisi pasien obesitas itu semakin parah. Tekanan darahnya turun dari 100 jadi 50. Kakak Cipto membenarkan adiknya tutup usia Rabu dinihari. "Sebelumnya, kondisinya sudah koma, jam 3 lewat jantungnya sudah berhenti, jantungnya dipompa gak bisa bisa dan dinyatakan meninggal," ujarnya.
JONIANSYAH HARDJONO
Pilihan Editor: Pasien Obesitas Berbobot 200 Kilogram Cipto Raharjo Meninggal di RSCM Jakarta