TEMPO.CO, Jakarta - Elcio Aristo Farel Yesayas prihatin kepada Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan yang terlibat kasus penganiayaan bersama Mario Dandy Satriyo. Teman lama Shane sejak SD itu berharap yang terbaik dari proses hukum yang sedang berjalan ini.
"Harapan saya semoga Shane tetap sehat-sehat di sana, biar bisa cepat dibebaskan, biar bisa main lagi sama saya," tuturnya saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juli 2023.
Elcio menjadi saksi yang meringankan untuk Shane Lukas dalam persidangan hari ini. Dia kenal dengan terdakwa penganiayaan itu di lingkungan pertemanan di gereja.
Siswa SMA berusia 19 tahun itu merasa cukup kenal dekat dengan Shane. Dia sering main ke rumah Shane dan mengenal baik orang tuanya.
Menurut Cio, karakter Shane tidak mudah marah atau meledak-ledak ketika menghadapi sesuatu yang tidak disukai. "Tidak ada temperamental, tidak gampang emosi," katanya.
Selama ini, kata Cio, Shane aktif di lingkungan gereja dan bergabung dengan organisasi pemuda di gereja. Perkumpulan di luar pun juga diikuti, seperti klub motor Tim Aerox Gabut (TAG).
Dari pengalaman Cio, Shane kerap menolongnya untuk urusan perbaikan sepeda motor. Menurut dia, temannya itu selalu bisa membantu untuk memperbaiki. "Dia itu orangnya bisa diandalkan, bisa dikategorikan begitu (mudah disuruh)," ujarnya.
Tingkah laku Shane disebut tidak pernah berkelahi atau terlibat tawuran dengan kelompok manapun. Baru kali ini, Cio mengetahui temannya malah terlibat menganiaya Crystalino David Ozora pada 20 Februari 2023 lalu.
Shane Lukas merekam kejadian penganiayaan David menggunakan ponsel Mario Dandy. Dia juga disuruh oleh anak dari Rafael Alun Trisambodo itu.
Dalam kasus ini, Cio baru mengetahui Shane terlibat dari media sosial. "Kasihan sebenarnya, kok bisa sampai terjerat begitu," tuturnya.
Pilihan Editor: Respons Pengacara David Ozora soal Rafael Alun yang Ogah Bayar Restitusi Rp 120 Miliar, Lempar Batu Sembunyi Tangan