TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melakukan mutasi terhadap sejumlah Kepala Sekolah SMP negeri favorit dan pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.
Mutasi ini merupakan buntut dari sejumlah kecurangan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB zonasi tahun 2023.
Baca Juga:
"Pelaksanaan rotasi ini menjadi pembelajaran sekaligus pembenahan dari persoalan yang ada dalam PPDB kemarin," kata Bima Arya, Rabu, 2 Agustus 2023.
Terdapat delapan kepala sekolah (Kepsek) SMP negeri dan pejabat di Dinas Pendidikan (Dsidik) Kota Bogor yang dirotasi Bima Arya, dengan tujuan untuk pembelajaran sekaligus penyegaran. "Ada 8 Kepala Sekolah SMP negeri yang bergeser, " kata dia
Bima menegaskan, dengan dirotasinya delapan kepala sekolah SMP negeri ini, artinya sekolah-sekolah ini harus melakukan pembenahan. "Karena semakin favorit maka semakin banyak persoalan yang ada terkait dengan ketidaksesuain dokumen," kata dia.
Bima mengatakan dirinya sudah mendapat laporan hasil tim khusus yang dibentuk menelusuri kecurangan PPDB sistem zonasi. Bima menyebut, laporan setebal 30 halaman itu jadi dasar pembenahan termasuk merotasi sejumlah pejabat.
"Saya telah memegang laporan dari inspektorat terkait dengan pelaksanaan PPDB. Ini cukup tebal ada 30 halaman, dan dari sinilah kita lakukan langkah pembenahan," katanya.
Delapan kepala sekolah SMP negeri Kota Bogor yang dirotasi itu adalah Kepsek SMPN 1 Kota Bogor dirotasi menjadi Kepsek SMPN 3, Kepsek SMPN 1 digantikan oleh Kepsek SMPN 8, Kepsek SMPN 18 dipindah menjadi Kepsek SMPN 12 Kota Bogor, Endang Mina yang semula Kepsek SMPN 3 dipindah jadi Kepsek SMPN 8 Kota Bogor.
Pilihan Editor: 155 Siswa Dicoret dari Daftar PPDB Kota Bogor Karena Tidak Ditemukan di Alamat KK