TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PKS M. Taufik Zoelkifli mengatakan jenis rumput hybrid yang digunakan Jakarta International Stadium (JIS) sudah disesuaikan dengan standar FIFA.
“Setahu saya rumput hybrid untuk JIS itu sudah yang paling cocok dan itu sudah disesuaikan dengan standar atau guidance FIFA untuk lapangan yang bisa ditutup, seperti JIS,” kata dia kepada Tempo, Rabu, 9 Agustus 2023.
Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta itu menyampaikan dari rapat-rapat DPRD DKI bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam empat tahun terakhir tidak ditemukan masalah soal penggunaan rumput hybrid ini, sehingga tidak perlu diganti dengan rumput alami.
“Tapi kalau Pemerintah Pusat mau menyempurnakan, ya silakan saja. Nanti kan mereka juga yang akan mempertanggungjawabkannya,” ujarnya.
FIFA Senior Pitch Manager Alan Ferguson Minta Rumput JIS Diganti
Namun pada akhir Juli lalu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah menerima surat dari FIFA pada 20 Juli 2023. Menurutnya, FIFA memberikan sejumlah catatan untuk pembenahan stadion venue Piala Dunia 2023, salah satunya soal rumput JIS.
“Beberapa catatan yang harus segera kami tindaklanjuti sebelum FIFA mengecek tanggal 28 Juli sampai 2 Agustus rencananya,” kata Erick saat konferensi pers pada Selasa, 25 Juli 2023.
Menurut Erick, FIFA menyoroti permukaan lapangan JIS yang menggunakan sistem tipe karpet dengan rumput berukuran 60 milimeter. Sistem ini dinilai akan menimbulkan kesulitan dalam efektivitas pertumbuhan akar rumput.
Akar rumput sulit mencapai bagian alas karpet dan menciptakan jarak 5 sentimeter antara zona akar atas dan akar bawah. Selain itu, juga mempersulit proses perawatan dengan mekanisme tertentu.
“Saya mengusulkan perubahan ini harus dilakukan secepat mungkin untuk mendapatkan pertumbuhan rumput yang maksimal menjelang turnamen diselenggarakan,” ujar FIFA Senior Pitch Manager, Alan Ferguson.
Selanjutnya penggantian rumput JIS kewenangan DKI, bukan pemerintah pusat...