Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Psikologi Forensik Ragu Brigadir RA Bunuh Diri, Polisi Dinilai Terlalu Cepat Menyimpulkan

image-gnews
Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 29 April 2024, mengenai kasus Brigadir RA yang tewas di dalam mobil Alphard, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 29 April 2024, mengenai kasus Brigadir RA yang tewas di dalam mobil Alphard, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel meragukan penyebab kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA karena bunuh diri. Keraguannya itu dipicu oleh pernyatan kepolisian yang sangat cepat menyimpulkan. 

“Saya ragu dia bunuh diri, masa dalam hitungan jam polisi sudah menyimpulkan,” kata Reza dikonfirmasi Tempo, Senin 29 April 2024. 

Reza Indragiri mengatakan, penyebab kematian seseorang itu ada empat jenis yakni natural atau kematian alami seperti sudah usia, sakit dan sebagainya, kemudian kematian karena accident atau kecelakan, suicide atau kematian dan homicide atau pembunuhan. 

“Faktor pertama sudah dibantahkan, artinya masih ada tiga faktor lainnya yang mestinya masih perlu diinvestigasi,” kata Reza. 

Reza mengatakan, dalam kejadian itu terdapat dua pernyataan berbeda bahkan bertentangan satu sama lain. Pertama polisi sebut Brigadir RA bunuh diri karena masalah pribadi, sementara pihak keluarga membantah sang polisi memiliki persoalan pribadi hingga nekat bunuh diri. 

Untuk itu, kata Reza, kemungkinan lain penyebab kematian itu hanya bisa diselidiki dengan dilakukan autopsi psikologi terhadap jenazah Brigadir RA. “Autospi psikologis ini lah yang bisa secara definitif menyimpulkan penyebab seseorang meninggal,” kata Reza. 

Autupsi psikologi, kata Reza, dapat dilakukan dengan pemeriksaan dokumen Brigadir RA mulai dari riwayat penyakit hingga abnormalitas psikologis tertentu. “Akal sehat mengatakan, kalau seseorang memiliki permasalahan hidup yang serius maka sudah tentu tidk diizinkan memegang senjata api,” kata Reza. 

Diberitakan sebelumnya, Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado, Brigadir RA, ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis di dalam mobil Toyota Alphard di sebuah rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Bintoro, menyatakan kesimpulan sementara itu diambil usai melaksanakan digital forensik terhadap rekaman CCTV. Kepolisian juga menemukan senjata api jenis HS kaliber 9 mm yang diduga digunakan korban untuk melancarkan aksinya. 

“Kami pihak kepolisian mendampingi dan memperlihatkan hasil rekaman CCTV kepada pihak korban,” ujar Bintoro kepada Tempo, Sabtu, 27 April 2024. 

Sepupu Brigadir Ridhal, yang bernama Hizry, meragukan klaim polisi bahwa kerabatnya itu bunuh diri. “Tidak mungkin dia bunuh diri. Dia punya anak tiga orang,” kata Hizry melalui pesan di Instagram kepada Tempo, Ahad, 28 April 2024. 

Hizry menyatakan tiga anak Brigadir Ridhal Ali Tomi masih berusia dia bawah sepuluh tahun. Anak pertama berusia 7 tahun. Anak keduanya 5 tahun dan yang bungsu masih berusia 3 bulan. “Dia pulang cuti ke Manado pas anak ketiganya lahir,” ujarnya. 

Keluarganya mempertanyakan kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi karena dia punya anak yang masih bayi. “Dia orangnya periang,” kata Hizry.

Pilihan Editor: Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pria Tewas Usai Jatuh dari Lantai 15 Apartemen di Kelapa Gading

6 jam lalu

Petugas kepolisian mengevakuasi jasad pria yang tewas setelah terjatuh dari apartemen di Gading Nias Kelapa Gading pada Sabtu, 5 Oktober 2024. Foto: ANTARA/HO-Polsek Kelapa Gading
Pria Tewas Usai Jatuh dari Lantai 15 Apartemen di Kelapa Gading

Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara menyelidiki kasus pria berinisial EF, 35 tahun, yang tewas usai jatuh dari lantai 15 salah satu apartemen kemarin


5 Fakta Meningkatnya Angka Bunuh Diri Remaja di Korea Selatan

1 hari lalu

Sebuah keluarga berduka di depan ruang kelas di mana seorang guru muda ditemukan tewas pada bulan Juli karena bunuh diri, di sebuah sekolah dasar di Seoul, Korea Selatan, 4 September 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji
5 Fakta Meningkatnya Angka Bunuh Diri Remaja di Korea Selatan

Kasus bunuh diri yang dilakukan remaja di Korea Selatan meningkat. Pemicu peningkatan kasus itu gangguan kesehatan mental dan konflik interpersonal.


Kakek Nenek Ditemukan Tewas di Cipondoh Tangerang, Polisi Menduga Ada Unsur KDRT

3 hari lalu

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Kakek Nenek Ditemukan Tewas di Cipondoh Tangerang, Polisi Menduga Ada Unsur KDRT

Berdasarkan keterangan ahli dan para saksi, peristiwa ini murni kasus KDRT suami terhadap istrinya di Cipondoh, Tangerang.


Dijenguk Keluarga, Sean 'Diddy' Combs Tak Lagi dalam Pengawasan Bunuh Diri

5 hari lalu

Dilahirkan dengan nama Sean Combs, rapper sekaligus produser Diddy telah beberapa kali ganti nama dari Puff Daddy menjadi P.Diddy, kemudian akhirnya hanya menjadi Diddy. Theurbandaily.com
Dijenguk Keluarga, Sean 'Diddy' Combs Tak Lagi dalam Pengawasan Bunuh Diri

Sean 'Diddy' Combs sudah tidak lagi berada dalam pengawasan bunuh diri dan telah menerima kunjungan dari keluarga.sambil menunggu persidangan.


4 Sinyal Anda Susah Keluar dari Kesedihan

6 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedih
4 Sinyal Anda Susah Keluar dari Kesedihan

Anda mungkin terjebak dalam kesedihan dan merasa tak bisa melanjutkan hidup, yang disebut juga kesedihan tak terujung. Terapis menyebut macamnya.


Tim Advokat Anti-Penyiksaan Minta Transparansi Laporan Hasil Ekshumasi Afif Maulana

8 hari lalu

Kapolda Sumbar Pastikan Proses Ekshumasi Afif Maulana Tak Libatkan Dokkes Polri
Tim Advokat Anti-Penyiksaan Minta Transparansi Laporan Hasil Ekshumasi Afif Maulana

Laporan resmi hasil ekshumasi dan autopsi ulang Afif Maulana belum juga diberikan kepada orang tua Afif dan tim kuasa hukum.


Kompolnas Hormati Hasil Ekshumasi Afif Maulana, Tegaskan Tidak Ada Penyiksaan oleh Polisi

8 hari lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas Hormati Hasil Ekshumasi Afif Maulana, Tegaskan Tidak Ada Penyiksaan oleh Polisi

Kompolnas berharap hasil investigasi dari ekshumasi dan autopsi ulang jasad Afif Maulana dapat diterima oleh semua pihak.


Polisi Swiss Tangkap Sejumlah Orang setelah Kapsul Bunuh Diri Pertama Kali Digunakan

11 hari lalu

Mesin Sarco, kapsul cetak 3D yang memberi pengguna kendali tertinggi atas waktu kematiannya dan yang dibuat oleh advokat euthanasia Australia Philip Nitschke, selama presentasi oleh The Last Resort di Zurich, Swiss, 17 Juli 2024. REUTERS/Denis Balibouse
Polisi Swiss Tangkap Sejumlah Orang setelah Kapsul Bunuh Diri Pertama Kali Digunakan

Polisi Swiss mengatakan pada Selasa menangkap beberapa orang setelah seorang wanita AS menggunakan kapsul atau ruang khusus untuk bunuh diri


Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

12 hari lalu

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

Istri dan anggota keluarga korban yang lain menolak jasad warga Pakis, Kabupaten Malang itu diautopsi.


Datangi Bareskrim, KPAI Minta Mabes Polri Terus Asistensi Kasus Afif Maulana

12 hari lalu

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mendesak pengusutan kasus tewasnya MHS (15 tahun) dan anak (12 tahun) serta cucu (2 tahun) wartawan Tribrata TV, di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Datangi Bareskrim, KPAI Minta Mabes Polri Terus Asistensi Kasus Afif Maulana

Komisioner KPAI minta Mabes Polri intensifkan asistensi kasus kematian Afif Maulana (13 tahun). Hingga kini, hasil ekshumasi dan autopsi ulang belum diumumkan.