TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel meragukan penyebab kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA karena bunuh diri. Keraguannya itu dipicu oleh pernyatan kepolisian yang sangat cepat menyimpulkan.
“Saya ragu dia bunuh diri, masa dalam hitungan jam polisi sudah menyimpulkan,” kata Reza dikonfirmasi Tempo, Senin 29 April 2024.
Reza Indragiri mengatakan, penyebab kematian seseorang itu ada empat jenis yakni natural atau kematian alami seperti sudah usia, sakit dan sebagainya, kemudian kematian karena accident atau kecelakan, suicide atau kematian dan homicide atau pembunuhan.
“Faktor pertama sudah dibantahkan, artinya masih ada tiga faktor lainnya yang mestinya masih perlu diinvestigasi,” kata Reza.
Reza mengatakan, dalam kejadian itu terdapat dua pernyataan berbeda bahkan bertentangan satu sama lain. Pertama polisi sebut Brigadir RA bunuh diri karena masalah pribadi, sementara pihak keluarga membantah sang polisi memiliki persoalan pribadi hingga nekat bunuh diri.
Untuk itu, kata Reza, kemungkinan lain penyebab kematian itu hanya bisa diselidiki dengan dilakukan autopsi psikologi terhadap jenazah Brigadir RA. “Autospi psikologis ini lah yang bisa secara definitif menyimpulkan penyebab seseorang meninggal,” kata Reza.
Autupsi psikologi, kata Reza, dapat dilakukan dengan pemeriksaan dokumen Brigadir RA mulai dari riwayat penyakit hingga abnormalitas psikologis tertentu. “Akal sehat mengatakan, kalau seseorang memiliki permasalahan hidup yang serius maka sudah tentu tidk diizinkan memegang senjata api,” kata Reza.
Diberitakan sebelumnya, Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado, Brigadir RA, ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis di dalam mobil Toyota Alphard di sebuah rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Bintoro, menyatakan kesimpulan sementara itu diambil usai melaksanakan digital forensik terhadap rekaman CCTV. Kepolisian juga menemukan senjata api jenis HS kaliber 9 mm yang diduga digunakan korban untuk melancarkan aksinya.
“Kami pihak kepolisian mendampingi dan memperlihatkan hasil rekaman CCTV kepada pihak korban,” ujar Bintoro kepada Tempo, Sabtu, 27 April 2024.
Sepupu Brigadir Ridhal, yang bernama Hizry, meragukan klaim polisi bahwa kerabatnya itu bunuh diri. “Tidak mungkin dia bunuh diri. Dia punya anak tiga orang,” kata Hizry melalui pesan di Instagram kepada Tempo, Ahad, 28 April 2024.
Hizry menyatakan tiga anak Brigadir Ridhal Ali Tomi masih berusia dia bawah sepuluh tahun. Anak pertama berusia 7 tahun. Anak keduanya 5 tahun dan yang bungsu masih berusia 3 bulan. “Dia pulang cuti ke Manado pas anak ketiganya lahir,” ujarnya.
Keluarganya mempertanyakan kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi karena dia punya anak yang masih bayi. “Dia orangnya periang,” kata Hizry.
Pilihan Editor: Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi