Djoko menilai transportasi umum di Jakarta sudah ideal. Namun banyaknya kendaraan dari luar Jakarta, termasuk seperti sepeda motor membuat kemacetan.
“Masalah di Bodetabek yang kerja di Jakarta karena mereka tidak ada angkutan umumnya. Akhirnya bawa mobil sendiri dan itu jadi beban,” tuturnya.
Joko membandingkan, dulu angkutan umum lebih banyak namun sekarang tidak ada. Ia menilai penambahan angkutan umum bisa menjadi alternatif masyarakat tidak usah pakai mobil namun akan beralih ke kendaraan umum.
“Jadi akar masalahnya di hulunya. Mau 3 in 1, 4 in 1, ganjil genap nanti polanya gitu terus,” ucapnya.
Selain 4 in 1, Djoko juga menilai pengetatan uji emisi untuk atasi kemacetan dan polusi udara tidak akan berhasil. “Itu sudah lama juga. Sediain dulu angkutan umum intinya itu dulu. Kendaraan di Indonesia kita terlalu banyak,” ucapnya.
Anggota DPRD DKI: bisa timbulkan masalah baru
Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono juga meragukan efektivitas sistem 4 in 1 untuk mengatasi polusi udara Jakarta.
"Ya enggak efektif, 3 in 1 sudah berjalan. Faktanya kan enggak berdampak yang positif," kata Gembong Warsono kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023, seperti dikutip dari Antara.
Politikus PDIP itu menilai rencana penerapan sistem pembatasan kendaraan 4 in 1 tidak berdampak positif. Bahkan sistem itu bisa mengundang joki dan menimbulkan masalah baru.