Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebakaran di Lantai 6 Gedung BPS RI: Diduga Korsleting Listrik, Kertas-kertas Hangus

Reporter

image-gnews
Gedung Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Jalan Dr. Sutomo Nomor 6-8, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu, 20 Agustus 2023. TEMPO/Ninda Dwi Ramadhani.
Gedung Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Jalan Dr. Sutomo Nomor 6-8, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu, 20 Agustus 2023. TEMPO/Ninda Dwi Ramadhani.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Jakarta Pusat terbakar hari ini. Salah satu petugas Pemadam Kebakaran (damkar) Sektor Senen, Dirgaeko Warianto, menyebut si jago merah melahap lantai 6 Gedung BPS RI sekitar pukul 09.45 WIB. 

"Damkar mendapat laporan bahwa di lantai 6 BPS ada asap tebal. Sampai di TKP (tempat kejadian perkara), benar informasi dari bagian dari engineering," kata Eko saat ditemui di lokasi, Jalan Dr. Sutomo Nomor 6-8, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakpus, Minggu, 20 Agustus 2023. 

Eko menjelaskan kebakaran ini menyebabkan sejumlah kertas yang terletak di pojokan lantai 6 Gedung BPS hangus. Dia memastikan tak ada korban jiwa atau luka akibat insiden ini. 

Dugaan sementara, kebakaran terjadi karena korsleting listrik. "Dugaan sementara disebabkan karena korsleting listrik, karena di situ ada kulkas dan dispenser mengeluarkan asap," ucap Eko. 

Menurut dia, sebanyak 18 personel dan empat unit mobil pemadam dikerahkan untuk menjinakkan api. Petugas pun terlebih dulu memakai alat bantu pernapasan mandiri atau Breathing Apparatus (SCBA) sebelum masuk ke ruangan yang terbakar. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu staf BPS RI, Syafitrianto, menceritakan bahwa orang-orang di dalam gedung sudah berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) sebelum petugas damkar tiba. Staf lain bernama Gede Andreana menambahkan, api berhasil dipadamkan kurang lebih 45 menit lamanya. 

"45 menit api padam. Sejauh ini sudah aman dan sudah bisa diakses kembali," kata Gede saat ditemui di lokasi kebakaran. 

NINDA DWI RAMADHANI

Pilihan Editor: Sentul City Laporkan Seorang Perwira Tinggi TNI AU atas Dugaan Penyerobotan Lahan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Jokowi Minta Erick Thohir, BI, dan OJK Perbaiki Regulasi Kredit UMKM; Segini Harta Kekayaan Komut Semen Indonesia Budi Waseso

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Menpora Dito Ariotedjo (kanan) mengumumkan bidding atau pengajuan Indonesia untuk tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 edisi 2025 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin, 4 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Terkini: Jokowi Minta Erick Thohir, BI, dan OJK Perbaiki Regulasi Kredit UMKM; Segini Harta Kekayaan Komut Semen Indonesia Budi Waseso

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar para pemangku kebijakan bisa memperbaiki regulasi penyaluran kredit bagi UMKM.


Pengamat Sebut Sektor Pertanian Bakal Ditinggalkan Petani Secara Sukarela atau Terpaksa, Apa Maksudnya?

1 hari lalu

Ilustrasi petani. REUTERS/Beawiharta
Pengamat Sebut Sektor Pertanian Bakal Ditinggalkan Petani Secara Sukarela atau Terpaksa, Apa Maksudnya?

Pengamat pertanian menanggapi hasil Sensus Pertanian 2023. Ia menyebut, sektor pertanian perlahan ditinggalkan para pelakunya secara sukarela maupun terpaksa oleh keadaan.


Hasil Sensus Pertanian 2023 Diharapkan Jadi Basis Kebijakan Pemerintahan Mendatang

1 hari lalu

Pengamat Pertanian Khudori memaparkan statistik pertanian terkini dalam Forum Diskusi Ekonomi Politik bertajuk
Hasil Sensus Pertanian 2023 Diharapkan Jadi Basis Kebijakan Pemerintahan Mendatang

Pengamat pertanian mendorong presiden yang terpilih pada 2024 dapat menggunakan hasil Sensus Pertanian 2023 yang dikeluarkan BPS sebagai basis untuk membuat kebijakan.


Kemenko Perekonomian Bantah Banyaknya Petani Gurem Tak Turunkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Petani memikul gabah yang baru dipanen saat panen raya padi di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Termasuk distribusi air yang disedot dari sungai juga belum merata terutama saat kemarau sekarang. TEMPO/Prima mulia
Kemenko Perekonomian Bantah Banyaknya Petani Gurem Tak Turunkan Produktivitas Pertanian

Kemenko Perekonomian membantah, peningkatan jumlah petani gurem dapat turunkan produktivitas sektor pertanian.


Meningkatnya Jumlah Petani Gurem Dianggap Bisa Turunkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
Meningkatnya Jumlah Petani Gurem Dianggap Bisa Turunkan Produktivitas Pertanian

Asosiasi pangan menyebut, menyempitnya lahan pertanian yang ditunjukkan dengan meningkatnya petani gurem dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas pertanian.


BPS Sebut Usaha Pertanian di DKI Jakarta Masih Ada, tapi....

2 hari lalu

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
BPS Sebut Usaha Pertanian di DKI Jakarta Masih Ada, tapi....

BPS menyebut berdasarkan sebaran wilayahnya, usaha pertanian perorangan yang banyak berada di Jawa Timur dan paling sedikit di DKI Jakarta.


Jumlah Petani Gurem Meningkat, Ada Korelasi dengan Menyempitnya Lahan?

3 hari lalu

Petani mengambil bibit padi yang akan di tanam di daerah Rorotan, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. Sawah di kelurahan Rorotan merupakan sawah satu satunya di wilayah Provinsi daerah Jakarta yang memiliki lahan seluas 300 hektar. TEMPO/Magang/Joseph
Jumlah Petani Gurem Meningkat, Ada Korelasi dengan Menyempitnya Lahan?

BPS melaporkan terdapat 16,89 juta petani gurem pada 2023. Jumlah ini mengalami kenaikan 18,54 persen dibanding 2013. Apa alasannya?


Kunjungan Wisatawan Mancanegara Capai 9,9 Juta hingga Oktober 2023, Sandiaga: Melampaui Target

3 hari lalu

Sejumlah umat Hindu berbaur dengan wisatawan mancanegara saat melakukan ritual melukat atau pembersihan diri pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Ahad, 21 Mei 2023. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Kunjungan Wisatawan Mancanegara Capai 9,9 Juta hingga Oktober 2023, Sandiaga: Melampaui Target

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman mencapai 9.942.004 kunjungan hingga Oktober 2023


Kebakaran Lapak Rongsok di Belakang Margo City Depok, 6 Rumah Kontrakan Ikut Hangus

3 hari lalu

Personel Damkar sedang melakukan pendinginan di lapak rongsok yang terbakar di Jalan Karet RW. 05 Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok, Selasa, 5 Desember 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kebakaran Lapak Rongsok di Belakang Margo City Depok, 6 Rumah Kontrakan Ikut Hangus

Kebakaran di lapak rongsok sempat dipadamkan dengan cara menyiram air dari ember. Tapi kobaran api malah terus membesar.


Jumlah Petani Gurem di Yogyakarta Terbanyak di Jawa, BPS Beberkan Alasannya

4 hari lalu

Petani tengah memanen dan menggiling padi di kawasan Babelan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 11 Oktober 2021. Provinsi Jawa Barat, dengan luas lahan 1.578.835 hektare yang menghasilkan padi 9.084.957 ton GKG atau setara 5.212.039 ton beras. Tempo/Tony Hartawan
Jumlah Petani Gurem di Yogyakarta Terbanyak di Jawa, BPS Beberkan Alasannya

BPS melaporkan bahwa Yogyakarta menjadi provinsi dengan jumlah petani gurem terbanyak di Pulau Jawa. Apa sebabnya?