TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang kaki lima atau PKL di wilayah Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi resah karena dimintai uang sebesar Rp 100 ribu oleh salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas). Permintaan uang itu disebut untuk keperluan acara ulang tahun organisasi tersebut.
"Meresahkan sih, soalnya sudah sering itu, setiap acara minta-minta. Terutama hari raya besar. Kalau hari raya enggak menentu sih, tetapi yang sekarang gede banget sampai Rp 100 ribu. Keuntunganya kami saja belum tentu dapat Rp 100 ribu," kata salah satu PKL, PE, 31 tahun, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 22 Agustus 2023.
PE menjelaskan bahwa pihaknya menerima surat edaran dari ormas tersebut tentang permintaan uang Rp 100 ribu yang bisa dicicil guna menyukseskan acara ulang tahun organisasi tersebut.
Padahal, lanjut PE, ormas tersebut sudah tiap hari menagih iuran kepada tiap PKL di Pejuang sebesar Rp 10 ribu untuk biaya listrik. PE mengaku keberatan jika harus memberikan Rp 100 ribu kepada ormaa itu, apalagi hanya untuk keperluan acara ulang tahun organisasi tersebut.
PE berharap pihak kepolisian menindak tegas ormas yang meminta-minta uang kepada PKL tersebut.
"Aneh saja sih, yang ulang tahun mereka, tetapi kami yang dimintai uang. Penginnya sih pihak kepolisian segera tindak tegas, karena itu merugikan kami. Kan, setiap lapak untungnya beda-beda," ujar PE.
Kapolsek Medan Satria Komisaris Polisi Nur Aqsha Ferdianto mengatakan polisi masih bakal mencari tahu kebenaran informasi ormas meminta uang Rp 100 ribu kepada PKL di Pejuang.
"kami lihat dulu memang benar atau enggak, atau seperti apa, kan, masih dalam kami lidik dulu," ujar Nur Aqsha.
Pilihan Editor: Kapolres Metro Tangerang Tindak Tegas Ormas yang Paksa Minta THR, Laporkan ke Call Center
