Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dul Kosim Tewas Dianiaya Polisi Narkoba, Istri Korban Sebut Penggeledahan Rumah tanpa Surat Izin

image-gnews
Suasana penemuan mayat Dul Kosim, korban penganiayaan berujung maut oleh polisi yang dibuang ke jurang di wilayah Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada 24 Juli 2023. Sumber: Istimewa
Suasana penemuan mayat Dul Kosim, korban penganiayaan berujung maut oleh polisi yang dibuang ke jurang di wilayah Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada 24 Juli 2023. Sumber: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Muimah, istri dari Dul Kosim (38 tahun) tidak menyangka suaminya tewas dianiaya oleh polisi. Dia juga meragukan suaminya terlibat perkara narkotika.

"Saya gak tau pergaulan suami saya di luar. Tapi kalau di rumah biasa aja, seperti biasa rumah tangga," kata perempuan berusia 41 tahun itu saat dihubungi, Minggu, 27 Agustus 2023.

Dia menjelaskan, selama ini tidak pernah ada keanehan suaminya. Ketika teman Dul Kosim berkunjung ke rumah atau bicara melalui telepon, tidak pernah terdengar pembicaraan khusus yang ditutupi, Muimah merasa tidak ada keanehan.

Menurut sepengetahuannya, komunikasi dalam ponsel Dul Kosim juga tidak ada kejanggalan. Walaupun dia tidak pernah cek semua isi ponsel suami, tetap terasa semua normal.

Dul Kosim juga dekat dengan dua anak-anaknya dan bersikap sebagai ayah yang baik. Begitu pula dengan beberapa tetangga, ada yang akrab dan pernah membantu berbagai hal soal urusan sehari-hari.

Sejauh ini, Muimah juga tidak pernah mendengar cerita atau keluhan besar yang sedang dialami suami sebelum menghilang.

"Aku berumah tangga sama dia 14 tahun, aku tahu dia, biasa aja. Dia kalau punya masalah ngomong, kalau nggak, ya nggak. Gak ada yang berubah," tutur Muimah.

Sebelumnya, Dul Kosim diduga terlibat perkara narkotika. Kemudian aparat yang menangani perkara ini ditengarai melakukan kekerasan hingga nyawa korban melayang.

Perihal perkara ini, Muimah sempat bertemu polisi yang mengklaim menangani kasus suaminya. Pertemuan itu saat kontrakannya digeledah pada Sabtu, 22 Juli 2023, oleh satu tim yang mengaku dari Polda Metro Jaya.

Di hari yang sama sebelum penggeledahan, suaminya ingin berangkat bekerja menggunakan sepeda motor Honda Beat warna putih pada pukul 07.00. Saat siang hari, Dul Kosim tidak mengangkat panggilan telepon, lalu sekira pukul 16.00 datang polisi melakukan penggeledahan.

Muimah melihat mereka berjumlah sekitar tujuh orang berbadan tegap. Mereka diketahui ada yang tinggi besar, ada yang berambut cepak dan gondrong, berpakaian ketat serba hitam, ada yang mengenakan celana pendek dan celana panjang.

"'Ini dari Direktorat Narkoba, Polda Metro Jaya, Unit 1 Subdit 2, suami ibu sudah ngaku'."

"Terus kata saya, 'Ngaku apa ya Pak?' Dia cuma bilang udah ngaku doang, cuma nggak bilang ngaku apa."

"Saya minta pengenal anggota dia, identitas dia, nggak ngasih. Terus aku minta surat izin penggeledahan, dia nggak ngasih," kata Muimah saat mengingat percakapan hari itu.

Selanjutnya polisi itu menggeledah dan mengambil sebuah batu cincin milik Dul Kosim dan ponsel milik anak keduanya. Tetapi, Muimah tidak mendapatkan penjelasan maksud dari penggeledahan saat itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Muimah tak kuasa menahan tangis dan terus menanyakan keberadaan suaminya. Seorang polisi menyebut Dul Kosim bisa ditemui di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

"Dia malah ketawa, yang gondrong itu bilang sambil 'nyanyi' di Jonggol, katanya gitu," ujar Muimah, dia tetap tidak dapat jawaban dari orang tersebut.

Singkat cerita, pada hari Selasa, 25 Juli 2023, Muimah mendapatkan kabar duka bahwa suaminya ditemukan tewas di pinggir jurang di sekitar Jalan Raya Purwakarta wilayah Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Seorang sopir truk yang sedang kencing menemukan jasad laki-laki beserta sepeda motor Honda Beat warna putih pada 24 Juli 2023 sekira pukul 12.00 WIB. Lalu sopir ini melapor ke warga sekitar, hingga akhirnya polisi datang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Keesokan harinya pada 26 Juli 2023, Muimah ditemani bersama keluarga besarnya datang ke Rumah Sakit Bhayangkara yang berada di Bandung untuk mengambil jenazah Dul Kosim.

"Saya nangis seharian di depan pintu (lemari penyimpanan jenazah). Saya nggak lihat (jenazah Dul Kosim), soalnya saya nggak tega, saya takut," tutur Muimah.

Setelah itu jenazah dibawa untuk langsung dimakamkan di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Hingga saat ini, Muimah masih menyimpan banyak tanda tanya soal kematian suaminya, dia tak kuasa menahan tangis jika menceritakan kejadian ini.

Muimah mengatakan, suaminya dikenali dari gantungan kunci di sepeda motor, alamat di Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK). Kemudian terkonfirmasi bahwa jenazah laki-laki itu adalah Dul Kosim.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan, pelaku yang terlibat sebanyak sembilan orang. Tujuh di antaranya menjadi tersangka, satu sedang diproses secara etik oleh Bidang Profesi dan Pengamanan, dan satu orang masih buron.

Mereka diduga sedang menangani perkara narkotika yang menyasar pada korban. "Melakukan kekerasan eksesif (melampaui batas) sehingga mengakibatkan seseorang meninggal," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat, 28 Juli 2023.

Perkara ini ditangani oleh Unit 1 Subdirektorat Kendaraan Bermotor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Ketika ditemui Jumat lalu di Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Yuliansyah selaku Kepala Subdirektorat belum bisa membeberkan perkembangan perkara.

Pengacara istri Dul Kosim, Ramzy Brata Sungkar dan Misyal Achmad, juga belum merespons pertanyaan Tempo soal kejadian ini.

Pilihan Editor: Dul Kosim Jadi Korban Kekerasan Polisi Narkoba, Pendamping Keluarga: "Bandar Kok Rumahnya Kontrakan Begitu?"

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 jam lalu

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto menunjukkan barang bukti saat konferensi pers kasus Tindak Pidana Narkotika Home Industry Tembakau Sintetis, Ditres Narkoba, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024. Ditres Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap adanya laboraturium yang memproduksi narkotika jenis MDMB-4en-PINACA di kawasan Serpong kota Tangerang, Banten. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.


Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

8 jam lalu

Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers pengungkapan laboratorium terselubung (clandestine laboratory) narkotika jenis cannabinoid atau MDMB-4EN-Pinaca di Lapangan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.


KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

9 jam lalu

Penyidik KPK membawa sebuah koper usai menggeledah gedung Sekretariat Jenderal DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. KPK melakukan penggeledahan di kantor Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI untuk mengumpulkan barang bukti kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa pada rumah jabatan anggota DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.


Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

10 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.


6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

11 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.


Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

11 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.


Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

13 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.


Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

13 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

18 jam lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

20 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper