TEMPO.CO, Jakarta - Muimah, istri dari Dul Kosim (38 tahun) tidak menyangka suaminya tewas dianiaya oleh polisi. Dia juga meragukan suaminya terlibat perkara narkotika.
"Saya gak tau pergaulan suami saya di luar. Tapi kalau di rumah biasa aja, seperti biasa rumah tangga," kata perempuan berusia 41 tahun itu saat dihubungi, Minggu, 27 Agustus 2023.
Dia menjelaskan, selama ini tidak pernah ada keanehan suaminya. Ketika teman Dul Kosim berkunjung ke rumah atau bicara melalui telepon, tidak pernah terdengar pembicaraan khusus yang ditutupi, Muimah merasa tidak ada keanehan.
Menurut sepengetahuannya, komunikasi dalam ponsel Dul Kosim juga tidak ada kejanggalan. Walaupun dia tidak pernah cek semua isi ponsel suami, tetap terasa semua normal.
Dul Kosim juga dekat dengan dua anak-anaknya dan bersikap sebagai ayah yang baik. Begitu pula dengan beberapa tetangga, ada yang akrab dan pernah membantu berbagai hal soal urusan sehari-hari.
Sejauh ini, Muimah juga tidak pernah mendengar cerita atau keluhan besar yang sedang dialami suami sebelum menghilang.
"Aku berumah tangga sama dia 14 tahun, aku tahu dia, biasa aja. Dia kalau punya masalah ngomong, kalau nggak, ya nggak. Gak ada yang berubah," tutur Muimah.
Sebelumnya, Dul Kosim diduga terlibat perkara narkotika. Kemudian aparat yang menangani perkara ini ditengarai melakukan kekerasan hingga nyawa korban melayang.
Perihal perkara ini, Muimah sempat bertemu polisi yang mengklaim menangani kasus suaminya. Pertemuan itu saat kontrakannya digeledah pada Sabtu, 22 Juli 2023, oleh satu tim yang mengaku dari Polda Metro Jaya.
Di hari yang sama sebelum penggeledahan, suaminya ingin berangkat bekerja menggunakan sepeda motor Honda Beat warna putih pada pukul 07.00. Saat siang hari, Dul Kosim tidak mengangkat panggilan telepon, lalu sekira pukul 16.00 datang polisi melakukan penggeledahan.
Muimah melihat mereka berjumlah sekitar tujuh orang berbadan tegap. Mereka diketahui ada yang tinggi besar, ada yang berambut cepak dan gondrong, berpakaian ketat serba hitam, ada yang mengenakan celana pendek dan celana panjang.
"'Ini dari Direktorat Narkoba, Polda Metro Jaya, Unit 1 Subdit 2, suami ibu sudah ngaku'."
"Terus kata saya, 'Ngaku apa ya Pak?' Dia cuma bilang udah ngaku doang, cuma nggak bilang ngaku apa."
"Saya minta pengenal anggota dia, identitas dia, nggak ngasih. Terus aku minta surat izin penggeledahan, dia nggak ngasih," kata Muimah saat mengingat percakapan hari itu.
Selanjutnya polisi itu menggeledah dan mengambil sebuah batu cincin milik Dul Kosim dan ponsel milik anak keduanya. Tetapi, Muimah tidak mendapatkan penjelasan maksud dari penggeledahan saat itu.
Muimah tak kuasa menahan tangis dan terus menanyakan keberadaan suaminya. Seorang polisi menyebut Dul Kosim bisa ditemui di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
"Dia malah ketawa, yang gondrong itu bilang sambil 'nyanyi' di Jonggol, katanya gitu," ujar Muimah, dia tetap tidak dapat jawaban dari orang tersebut.
Singkat cerita, pada hari Selasa, 25 Juli 2023, Muimah mendapatkan kabar duka bahwa suaminya ditemukan tewas di pinggir jurang di sekitar Jalan Raya Purwakarta wilayah Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Seorang sopir truk yang sedang kencing menemukan jasad laki-laki beserta sepeda motor Honda Beat warna putih pada 24 Juli 2023 sekira pukul 12.00 WIB. Lalu sopir ini melapor ke warga sekitar, hingga akhirnya polisi datang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Keesokan harinya pada 26 Juli 2023, Muimah ditemani bersama keluarga besarnya datang ke Rumah Sakit Bhayangkara yang berada di Bandung untuk mengambil jenazah Dul Kosim.
"Saya nangis seharian di depan pintu (lemari penyimpanan jenazah). Saya nggak lihat (jenazah Dul Kosim), soalnya saya nggak tega, saya takut," tutur Muimah.
Setelah itu jenazah dibawa untuk langsung dimakamkan di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Hingga saat ini, Muimah masih menyimpan banyak tanda tanya soal kematian suaminya, dia tak kuasa menahan tangis jika menceritakan kejadian ini.
Muimah mengatakan, suaminya dikenali dari gantungan kunci di sepeda motor, alamat di Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK). Kemudian terkonfirmasi bahwa jenazah laki-laki itu adalah Dul Kosim.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan, pelaku yang terlibat sebanyak sembilan orang. Tujuh di antaranya menjadi tersangka, satu sedang diproses secara etik oleh Bidang Profesi dan Pengamanan, dan satu orang masih buron.
Mereka diduga sedang menangani perkara narkotika yang menyasar pada korban. "Melakukan kekerasan eksesif (melampaui batas) sehingga mengakibatkan seseorang meninggal," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat, 28 Juli 2023.
Perkara ini ditangani oleh Unit 1 Subdirektorat Kendaraan Bermotor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Ketika ditemui Jumat lalu di Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Yuliansyah selaku Kepala Subdirektorat belum bisa membeberkan perkembangan perkara.
Pengacara istri Dul Kosim, Ramzy Brata Sungkar dan Misyal Achmad, juga belum merespons pertanyaan Tempo soal kejadian ini.
Pilihan Editor: Dul Kosim Jadi Korban Kekerasan Polisi Narkoba, Pendamping Keluarga: "Bandar Kok Rumahnya Kontrakan Begitu?"