Diskon Tarif MRT Jakarta
Kepala Divisi Customer Engagement PT MRT Jakarta M. Iqbal Bimo mengatakan pihaknya telah mengusulkan dan mengkaji skema fleksibilitas tarif Ratangga. Salah satunya dengan memberikan tarif lebih murah kepada penumpang pada jam tertentu untuk meningkatkan pengguna MRT.
Salah satu skema yang telah diusulkan untuk flesibilitas tarif MRT, misalnya, pada pukul 05.00-07.00, 09.00-17.00, dan 19.00-24.00, biaya perjalanan penumpang MRT dikorting menjadi Rp 2-8 ribu untuk perjalanan terpendek dan terjauh.
Sedangkan, di luar jam tersebut penumpang tetap dikenakan tarif normal Rp 3-14 ribu. “Skema ini telah diterapkan Transjakarta pada pukul 05.00-07.00 penumpang hanya perlu membayar Rp 2 ribu dari tarif normal RP 3.500,” ujarnya.
Dengan diskon tarif itu, kata dia, dari studi kasus penerapan flesibilitas harga di Hongkong, penumpang bisa menghemat hingga 70 persen biaya perjalanan menggunakan MRT di Hongkong.
“Kami yakin dengan kebijakan tarif lebih murah di luar jam sibuk bisa meningkatkan ridership transportasi publik,” ucapnya. “Flesibilitas tarif ini juga bisa diterapkan oleh modatransportasi umum lainnya.”
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan upaya mengurai kemacetan dan polusi di Jakarta, perlu komitmen serta kebijakan untuk diimplementasikan. Salah satunya adalah dengan mendorong pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum.
"Pemerintah bisa memulai gerakan ini dengan meminta aparatur sipil negara naik angkutan umum ke kantornya," ujarnya. "Presiden juga mesti mencontohkan. Sekali-kali naik kereta dari Bogor menuju Istana Negara. Kalau presiden memberi contoh anak buah akan segan."
Pilihan Editor: Arahan Jokowi ke Heru Budi: MRT Jakarta Jalur Timur-Barat Dibangun Pakai Skema yang Sama