TEMPO.CO, Jakarta - Indeks kualitas udara Jakarta pada malam ini sedikit membaik jika dibandingkan pagi tadi. Berdasarkan situs IQAir, indeks kualitas udara Jakarta berada di posisi 8 terburuk di dunia per pukul 22 WIB. Pengukuran terutama terhadap polutan debu halus PM2,5.
Bandingkan dengan pagi tadi pukul 8 dan 9 yang berada di urutan 4 dan 2 terkotor di dunia. Kalau pada malam ini indeksnya terukur pada angka 145 yang tergolong tidak sehat hanya untuk kelompok warga yang sensitif, pada pagi tadi 153 dan 159. Keduanya termasuk tidak sehat.
Menurut Indeks Standar Pencemaran Umum hasil pengukuran Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, kualitas udara malam ini juga lebih baik daripada pagi tadi. Untuk lokasi pengukuran Lubang Buaya, misalnya, perubahan terjadi dari 'Tidak Sehat' menjadi 'Sedang'. ISPU yang terukur untuk PM2,5 turun dari 102 menjadi 93.
Kembali ke situs IQAir, indeks kualitas udara Jakarta pada malam ini adalah yang pertama memiliki simbol warna oranye, atau hanya tidak sehat untuk kelompok rentan, setelah setidaknya selama tiga hari ke belakang, atau per 1 September, tergolong tidak sehat atau warna merah.
Sementara itu, prediksi cuaca di Jakarta untuk Selasa, 5 September 2023, menyebutkan hujan masih akan absen mulai dinihari sampai malam nanti. Hujan sangat diharapkan untuk bisa mencuci dan mengurangi konsentrasi polutan di udara ketimbang langkah jangka pendek yang dkerjakan Pemerintah DKI dan pusat untuk penanganan polusi udara.
ADVIST KHOIRUNIKMAH
Pilihan Editor: Musim Kemarau, Ribuan Warga Kabupaten Bogor Terdampak Kekeringan