TEMPO.CO, Jakarta - Pemadam kebakaran atau damkar merupakan salah satu instansi penting yang banyak dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Pemadam Kebakaran mampu mengatasi berbagai masalah sekaligus. Tidak hanya rumah atau pohon yang terbakar, Pemadam Kebakaran juga mampu mengatasi berbagai masalah lain, seperti mengambil kartu ATM yang terjatuh ke selokan, melepas cincin yang tidak bisa dilepas, dan sebagainya.
Di Indonesia, Pemadam Kebakaran memiliki sejarah yang cukup panjang. Dilansir dari damkar.semarangkota.go.id, Pemadam Kebakaran dulunya dikenal dengan nama “Branwir” yang merupakan serapan dari bahasa Belanda Brandweer.
Branwir mulai beroperasi sejak 1873 ketika terjadi kebakaran besar di Kramat Kwitang. Pada 1915, Residen (Sekarang Gubernur) Batavia kemudian mengeluarkan peraturan atau reglement yang berjudul Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stad Voorsteden van Batavia untuk membentuk Brandweer te Batavia, satuan Pemadam Kebakaran Batavia.
Kinerja Brandweer te Batavia ternyata disenangi oleh penduduk setempat sehingga Brandweer te Batavia mendapat penghargaan. Tanda penghargaan tersebut berbentuk sebuah prasasti yang bertuliskan “Tanda Peringatan Brandweer Batavia 1919-1929”. Penghargaan tersebut diberikan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Warga Betawi pada 1929 sebagai penghargaan atas kinerja 10 tahun Brandweer te Batavia.
Pemerintah Kolonial Hindia Belanda ternyata tidak hanya mendirikan Brandweer di Batavia, tetapi juga di Surabaya. Bahkan, dalam buku Bandjarmasin Tempo Doeloe: Sketsa Kecil dari Bingkai Masa Lalu (2019), pemadam kebakaran di Kota Surabaya merupakan pemadam kebakaran tertua di Indonesia.
Berikut kasus unik yang ditangani pemadam kebakaran
1. Kepala Anak terjepit kaleng Biskuit
Kepala seorang anak usia dua tahun terjepit kaleng biskuit. Petugas pemadam kebakaran dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat membantu melepaskan kaleng itu yang awalnya digunakan untuk bermain.
"Pada saat kejadian anak tersebut sedang memainkan kaleng biskuit dan dengan sengaja kaleng dimasukan kepalanya, namun setelah dicoba dilepas kaleng tersebut sulit untuk dilepaskan," kata Perwira Piket Marwono, Rabu, 26 April 2023.
Tiga petugas datang ke rumah mereka di Jalan Lapangan Pors, Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Pelepasan kaleng biskuit itu selesai kurang dari satu jam.
2. Tangkap Ular
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan Uci Sanusi mengatakan pada sepanjang 2019, tim rescue telah menangkap 22 ular.
"Kalau untuk di musim penghujan ini ada sekitar tujuh ular yang berhasil ditangkap. Kalau jumlah total yang kita tangani di tahun 2019 ada 22 ular berbagai jenis," kata Uci, Selasa, 24 Desember 2109.
Menurut Uci, dari 22 jenis ular yang ditangkap, ular jenis piton atau sanca yang lebih banyak mendominasi. Selain itu, ada ular jenis kobra yang kebanyakan masih berupa anak.
3. Selamatkan Kuda dalam Got
Agaknya, petugas pemadam kebakaran memang sering dipanggil ketika ada hewan berkeliaran di lingkungan yang tak seharusnya. Selain itu, mereka ternyata juga bisa lho dipanggil ketika ada hewan yang celaka. Seperti kuda yang terjebak dalam got di Jakarta Selatan, Mei lalu. Dengan alat pengait dan 8 orang, kuda berhasil diselamatkan. Ternyata, kuda ini terperosok karena si pemilik meletakkan makanannya di dekat got.
4. Pindahkan Sarang Tawon Vespa
Baik di tempat terbuka atau tersembunyi, sarang tawon adalah ancaman bagi keselamatan. Apalagi jika jenis tawonnya yang memang berbahaya seperti tawon vespa. Seperti yang terjadi di sebuah kampung di Tangerang Selatan tahun 2020 lalu ,sebuah sarang tawon jenis vespa dievakuasi dari atap seorang warga. Sebelumnya warga tersebut disengat oleh tawon hingga bengkak. Komandan Regu Tim Charlie Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel Ilham bersama tim, akhirnya mengevakuasi sarang tersebut agar tidak ada lagi yang tersengat.
5. Evakuasi Biawak dan Ular Sanca
Sudin Damkar Jakarta Utara mengevakuasi seekor ular sanca sepanjang 3 meter dan biawak yang bersarang di sebuah rumah warga yang berada di Jalan Ende RT 08 RW 016, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kedua hewan itu tinggal bersamaan di atap rumah warga bernama Toro.
"Awalnya pemilik rumah melihat seekor ular sanca di sela tembok, karena ukuran ularnya besar, dia menelpon ke kantor pemadam meminta untuk mengevakuasinya," ujar Humas Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Mulat Wijayanto saat dikonfirmasi, Selasa, 10 Agustus 2021.
Saat proses evakuasi, petugas kaget karena di atap rumah juga ditemukan seekor biawak sepanjang satu meter. Proses evakuasi ular dan biawak selama tiga jam itu juga berlangsung cukup dramatis karena petugas harus membobol tembok warga.
DIMAS KUSWANTORO I SDA I TIM TEMPO.CO
Pilihan Editor: Seluk Beluk Pemadam Kebakaran, Dulu Dikenal dengan Nama Branwir