Menurut Ade, tersangka I yang berperan sebagai sutradara sebelumnya pernah menggarap film-film bergenre komedi dan horor. Sayangnya, film-film tersebut tidak laku di pasaran.
“Filmnya kurang banyak peminat. Kemudian, dicobalah membuat film asusila tersebut, dan berhasil mendapat banyak pelanggan yang akses,” ujar Ade.
Ade menjelaskan dalam pembuatan film porno tersebut, I melibatkan sejumlah kru lain yakni JAAS sebagai kameraman, AIS sebagai editor film, AT sebagai sound engineer, dan inisial SE sebagai sekretaris.
“Tersangka inisial AT juga berperan sebagai pemeran figuran. Sedangkan untuk inisial SE sebagai talent wanita di film dewasa tersebut,” kata Ade menambahkan.
Produksi 120 Film dengan Keuntungan Rp 500 Juta
Rumah produksi yang membuat film porno di Jakarta Selatan itu diketahui telah memproduksi ratusan film asusila sejak awal tahun 2022 lalu. Ratusan film porno yang mereka buat tersebut kemudian dijual di tiga website dan telah meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah.
“Total keuntungan Rp500 juta dari 120 film yang ditayangkan di 3 website,” kata Ade Safri, Senin, 11 September 2023.
Proses Pembuatan Film Dilakukan di Tiga Lokasi