TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman mengatakan pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2023 molor dari jadwal yang seharusnya. Alasannya karena polisi harus menjaga perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Jakarta.
"Kemarin seharusnya September pelaksanaannya, tetapi karena bertepatan dengan Operasi Brata Jaya," kata Latif di Polda Metro Jaya, Jakarta pada Senin, 18 September 2023.
Rangkaian KTT ASEAN 2023 dihelat di Jakarta pada 2-7 September. Polisi menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas dan mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan acara internasional tersebut.
Untuk itulah, Operasi Zebra Jaya 2023 di wilayah hukum Polda Metro Jaya baru bisa terselenggara mulai hari ini hingga 14 hari ke depan. Padahal, menurut Latif, operasi zebra di daerah lain sudah berlangsung beberapa waktu lalu.
Meski mundur, operasi zebra di Jakarta tetap dilakukan karena agenda tahunan. "Ini kami menyusul (daerah yang lain) karena menjadi suatu agenda tahunan yang harus kami lakukan," ucap Latif.
Polda Metro Jaya mengerahkan total 2.939 orang yang terdiri dari 1.349 personel Satuan Tugas Daerah dan 1.590 personel Satuan Tugas Polres. Sasaran Operasi Zebra Jaya 2023 adalah pelanggaran kasat mata, di antaranya pengendara tidak memakai helm dan melawan arus.
Selain itu, polisi akan menilang pengendara yang melanggar secara tidak kasat mata, seperti masalah pada surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK).
Pilihan Editor: Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akan Proses Hukum Jika Ditemukan Unsur Pidana