TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur (JATAM Kaltim) membeberkan alasan pemerintah Belanda mengajak bertemu perwakilan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat, 26 April 2024, sebelum bekerja sama dengan pemerintah Indonesia di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sejumlah LSM itu yakni JATAM Kaltim, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kalimantan Timur (AMAN Kaltim), World Wildlife Fund (WWF), hingga Pokja Pesisir.
Teresia Jari, pegiat JATAM Kaltim yang hadir dalam acara itu, menuturkan Deltares, lembaga riset asal Belanda di bidang pengelolaan air dan lingkungan, memiliki kerja sama dengan Otorita IKN dalam membangun Kota Spons (Sponge City). “Mungkin dia perlu punya pertimbangan lain untuk memberikan kebijakan terkait kerja sama pemerintah Belanda-Indonesia,” kata dia kepada Tempo, Ahad, 5 Mei 2024.
Sembari makan malam, Tere mengatakan pemerintah Belanda dalam pertemuan itu meminta satu per satu perwakilan LSM menceritakan kondisi yang mereka amati di IKN. Pada akhir percakapan, mereka memberi kesempatan para perwakilan LSM untuk bertanya. “Saya sempat bertanya apa tujuan Bapak-Ibu datang ke kemari dan bertemu dengan kami,” kata Tere.
Para pejabat pemerintah Belanda menjawab, mereka menemui para perwakilan LSM itu karena memiliki rencana kerja sama dengan pemerintah Indonesia. Tapi sebelum itu, mereka mengaku ingin melihat langsung kondisi di wilayah tempat mereka akan berinvestasi. Walhasil, mereka mempertimbangkan masukkan sejumlah lembaga agar investasi yang mereka tanam tidak mengorbankan manusia dan lingkungan. “Tapi itu sepertinya hal yang mustahil,” kata Tere.
Kendati dia dan sejumlah perwakilan LSM telah menyampaikan kajian kepada pemerintah Belanda, Tere menangkap mereka akan tetap melanjutkan investasi. Dengan catatan, investasi itu tidak merusak lingkungan. Tere mengaku skeptis dengan janji itu. Sebab, dia menilai pembangunan IKN pasti akan menggusur warga.
Ada sekitar sembilan orang perwakilan Pemerintah Belanda hadir dalam acara santap malam itu. Mereka antara lain Deputi Bidang Ekonomi Kerajaan Belanda Natasja van der Geest, Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Michiel Sweers, Kepala Bidang Ekonomi Kerajaan Belanda Adrian Paalm, Wakil Duta Besar, Kepala Bagian Ekonomi, dan Kepala Asia Selatan dan Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Annemarie van der Heijden. Adapun perwakilan Otorita IKN tak hadir dalam acara itu.
Selain Tere, para perwakilan LSM yang hadir taitu Ali Imron dari WWF, Saiduani Nyuk dari AMAN Kaltim, dan Mapaselle dari Pokja Pesisir.
Pilihan editor: KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini